Merdeka Belajar

Manfaat Model Kompetensi Guru

GTK - Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/Hk.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru hadir sebagai pedoman tentang perilaku yang harus dilakukan, pengetahuan yang harus dimiliki dan bagaimana sikap profesi seorang guru.

Model Kompetensi Guru ini benar-benar digali dari pengalaman-pengalaman di lapangan dan sekaligus juga diintegrasikan dengan sangat kuat dari kebijakan Merdeka Belajar.

Model Kompetensi Guru akan menjadi acuan dalam Pengembangan Instrumen, Pengembangan Materi, dan kemudian lainnya yaitu kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi guru.

Twi Endah Kurniyanti, Kepala KB-TK Banana Kids Kota Bekasi, selaku narasumber pada SAPA GTK 15: Belajar Model Kompetensi Guru: Yuk Refleksi dan Tingkatkan Kompetensi Diri, mengungkapkan dengan adanya Model Kompetensi Guru harus dimanfaatkan dengan baik.

Ia menjelaskan bahwa pada awalnya, guru-guru di sekolahnya selalu berpikir tentang bagaimana meningkatkan kompetensi anak tak sedikit pun untuk memikirkan kompetensi dirinya.

“Awalnya guru selalu beranggapan bagaimana sih meningkatkan kompetensi anak, sudah sesuai belum, tanpa kita sendiri menyadari sebenarnya kompetensi kita ada di mana. Dan akhirnya, kompetensi guru menjadi sebuah beban karena tidak tahu bagian mana yang harus ditingkatkan dan bagaimana caranya,” ungkap Twi Endah.

Hadirnya Model Kompetensi Guru tentunya akan mengarahkan guru pada tingkat level kompetensi masing-masing.

“Dengan adanya model kompetensi yang sekarang, guru tentunya jadi tersadarkan ada di posisi mana saat ini, dan apabila masih berada di posisi yang belum sesuai, guru dapat bergerak untuk menjadi lebih baik sesuai dengan tingkatan level yang sudah ada,” jelas Twi Endah.

Sebagai kepala sekolah, tentunya ia mengarahkan guru-guru untuk memanfaatkan model kompetensi guru. Ia menjelaskan penerapan pemanfaatan model kompetensi guru yang dilakukan di sekolahnya.

“Sebagai kepala sekolah, pemanfaatan model yang saya terapkan kepada guru-guru di sekolah yaitu pertama menumbuhkan kesadaran posisi kompetensi ada di mana. Dengan sama-sama membaca, melihat panduan yang ada, ada tingkatan level, ada indikator juga, setelahnya kita jadi tahu harus bagaimana,” urai Twi Endah.

Setelahnya, bagaimana mengatur strategi dari panduan yang sudah dilihat bersama-sama dan kemudian menentukan langkahnya. Kemuudian, merefleksi diri untuk ke depannya. Ini tahapan yang kita lakukan,” tambahnya.

Twi Endah juga mengungkapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang yang harus dilakukan ketika sudah ada Model Kompetensi Guru yang baru ini.

“Yang pertama dilakukan adalah refleksi diri. Apa yang sudah baik, apa yang harus diperbaiki dari kompetensi diri. Saya biasanya mengaitkannya dengan Golden Circle, supaya guru tahu betul tujuan yang ingin dicapai, lalu harus tahu strategi untuk mewujudkannya, dan terakhir apa saja yang dilakukan langkah-langkahnya,” ungkap Twi Endah.

Tak lupa juga, ia mengajak guru-guru untuk mengikuti pelatihan dan workshop sebagai salah satu cara bagaimana guru bisa meningkatkan kompetensinya.

“Dengan begitu, kami benar-benar bisa memahami posisi kami ada di mana dan bagaimana strateginya untuk meningkatkan hal tersebut,” tutupnya.

X