Guru Penggerak

Guru Penggerak Merupakan Jaminan Keberlanjutan Merdeka Belajar

GTK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, telah menutup secara resmi pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7, pada Kamis, (3/8/2023) lalu. 

Nadiem mengatakan Guru Penggerak adalah mercusuar yang mampu menerangi lingkungan di sekitarnya mendorong pemangku pendidikan untuk bergotong-royong menghadirkan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan, dan berpusat pada pengembangan potensi murid. 

“Saat ini lebih dari 55.000 Guru Penggerak tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Kita melihat bukti bahwa lulusan Pendidikan Guru Penggerak mampu melahirkan guru yang adaptif, inovatif, dan siap menjadi pemimpin transformasi pendidikan dalam semangat Merdeka Belajar,” ujarnya. 

Nadiem juga menegaskan bahwa Guru Penggerak berhasil menunjukkan kepada masyarakat luas akan pentingnya transformasi pendidikan yang sedang digencarkan oleh Kemendikbudristek RI. Dengan bertambahnya jumlah Guru Penggerak, gerakan Merdeka Belajar akan terus tumbuh. 

“Kehadiran Guru Penggerak merupakan salah satu jaminan dari keberlanjutan Merdeka Belajar. Sebagai calon Pimpinan Pembelajaran, yang nantinya akan diangkat sebagai Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah, para Guru Penggerak memiliki kesempatan yang besar untuk memastikan keberlanjutan terobosan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem. 

Agenda yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI ini juga dihadiri oleh  Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), dan Praptono, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan. 

Dalam laporannya, Praptono menyampaikan bahwa Program PGP angkatan 7 melahirkan 17.805 Guru Penggerak yang berasal dari 310 kab/kota di 32 provinsi, yang terdiri dari PGP Reguler sebanyak 17.616 orang dan PGP Rekognisi sebanyak 189 orang.

Nunuk Suryani selaku Dirjen GTK menegaskan bahwa para Guru Penggerak yang sudah menyelesaikan pendidikan tersebut merupakan pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan, yang bakal menjadikan kebutuhan murid sebagai petimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya, baik sebagai Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, atau bentuk kepemimpinan pendidikan lainnya.

“Dengan bekal kepemimpinan yang didapatkan selama pendidikan, para Guru Penggerak dapat menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten/kota masing-masing. Dan bersama rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan Indonesia, para Guru Penggerak dapat saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain,” tutupnya. 

X