Guru Berbagi

Gotong Royong Guru, Orang Tua, dan Murid di Masa Pandemi Covid-19

GTK, Jakarta – Krisis Covid-19 menghadirkan hikmah serta pembelajaran bermakna. Di antaranya tentang pentingnya keluarga. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam diskusi dengan jurnalis Najwa Shihab menyambut Hari Pendidikan Nasional.

“Mungkin kita mulai dari mikro ya, sebagai individu dulu. Value daripada keluarga, itu luar biasa sih berubah. Karena di rumah dengan keluarga dan menyadari itu adalah unit terpenting kita. Itu mungkin kita sudah terbiasa menyebut itu tapi belum pernah merasa seperti itu ya. Seberapa pentingnya keluarga. Sudah berapa kali mbak Nana menghubungi keluarga di masa Covid ini? Kita kayak merasa lebih butuh ya sama keluarga. Kalau saya sih sudah pasti begitu,” kata Nadiem Makarim dalam diskusi Mendikbud dan Najwa Shihab di Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Krisis Covid-19 juga menjadi blessing in disguise, dengan terwujudnya gotong royong guru, orang tua, dan murid dalam pembelajaran.

“Sekarang di rumah-rumah yang mengajar bukan cuma guru dan murid. Yang mengajar sekarang adalah kombinasi guru, murid, dan orang tua. Untuk pertama kalinya kita melihat dari dua sisi. Kita melihat orang tua untuk pertama kalinya sadar betapa sulitnya mendidik anak. Itu nomor satu, jadi empati terhadap guru meningkat secara drastis. Di sisi lainnya guru juga menyadari untuk pertama kalinya bahwa tanpa adanya peran orang tua yang baik dalam pendidikan itu, pendidikan anak ini tidak akan sukses,” jelas Mendikbud.

“Krisis ini memaksakan pembelajaran ideal. Dimana pendidikan anak itu adalah kolaborasi antara orang tua dan guru. Dan bukan cuma orang tua, kadang-kadang kakaknya juga. Keluarga, guru, dan murid itu adalah satu tim untuk mensukseskan pendidikan anak,” tambah Mendikbud Nadiem Makarim.

X