GTK, Jakarta - Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami hambatan dalam fungsi pendengarannya, sehingga diperlukan program yang dapat memaksimalkan sisa pendengaran yang dimiliki agar mampu digunakan sebaik-baiknya untuk berinteraksi dengan lingkungan yang penuh bunyi dan suara.
Walaupun anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam aspek pendengaran, namun tetap dimungkinkan untuk diperkenalkan bunyi dan suara yang ada di sekeliling anak.
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) bagi siswa tunarungu merupakan pembinaan komunikasi dan penghayatan bunyi yang dilakukan sengaja ataupun tidak sengaja, sehingga kemampuan peserta didik dalam hal komunikasi dan mempersepsi bunyi melalui pendengaran dan perasaan vibrasi yang masih dimiliki peserta didik tunarungu dapat berkembang secara optimal.
PKPBI akan berjalan maksimal apabila ditunjang dengan pemanfaatan media pembelajaran yang mampu mengakomodasi tujuan dari terlaksananya pembelajaran PKBI tersebut. Secara umum tujuan dari program PKPBI adalah agar kepekaan pendengaran siswa tunarungu dan perasaan vibrasi siswa dapat terlatih guna memahami dan merespons bunyi dan suara yang ada di sekeliling siswa, baik dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) maupun tidak, sehingga memungkinkan siswa tunarungu mampu beradaptasi dengan dunia bunyi di sekitarnya.
Guru SLBN Balikpapan, Kalimantan Timur, Ade Putri Sarwendah merancang sebuah aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan sisa pendengaran siswa tunarungu serta memperkenalkan bunyi dan suara yang ada di sekitar siswa tunarungu. Perancangan aplikasi ini dimaksudkan untuk merangkum suara dan bunyi yang ada di lingkungan sekitar sehingga dapat memberikan pemahaman kepada siswa tunarungu bahwa di sekeliling siswa segala sesuatu memiliki bunyi dan bersuara.
Pemanfaatan aplikasi GEMBIRA, Mengenal Ragam Bunyi dan Suara ini juga dipergunakan sebagai alat bantu atau media dalam pembelajaran program kompensatoris PKPBI. Aplikasi GEMBIRA mampu memperkenalkan ragam bunyi dan suara yang ada di sekitar siswa.
Di samping itu melalui pemanfaatan aplikasi GEMBIRA ini, siswa dilatih untuk meningkatkan kepekaan sisa pendengaran sehingga pada akhirnya siswa mampu beradaptasi dengan masyarakat di tengah dunia bunyi, serta siswa tunarungu berkembang pengalamannya dalam mengenal ragam bunyi dan suara. Aplikasi GEMBIRA merupakan aplikasi berbasis digital yang bertujuan memudahkan proses pembelajaran PKPBI agar dapat berjalan lebih fleksibel.
“Aplikasi GEMBIRA ini merupakan inovasi pembelajaran yang saya coba kembangkan. Dari awal saya ingin ada sebuah media yang penggunaannya sudah tinggal dipakai saja,” tutur guru Ade pada Festival Ayo Guru Berbagi beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya mengumpulkan suara-suara yang ada di lingkungan itu banyak, cuma yang menjadi kendala, bagaimana bisa mengumpulkannya jadi satu, sehingga kita bisa enak mempergunakannya,” lanjutnya.
Aplikasi GEMBIRA dapat diakses di: https://bit.ly/Aplikasi-PKPBI-Gembira
Guru Berbagi
Aplikasi GEMBIRA, Inovasi Guru untuk Peserta Didik Tunarungu
- by Sekretariat GTK
- 27 Januari 2022
- 7356 Views