Merdeka Belajar

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Fasilitasi Potensi Para Siswa

GTK - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek RI kembali menyelenggarakan serial Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar (IKM PMM) pada Kamis (19/10/2023) lalu. Webinar kali ini mengangkat tema “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” sebagai upaya untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai pentingnya Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan satuan pendidikan.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Adapun program ini diterapkan dengan menggunakan paradigma baru, yakni melalui pembelajaran berbasis projek.

Dengan menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik agar mereka dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila, yakni 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Dengan begitu, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan  dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Adapun dalam webinar yang disiarkan di laman YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI ini, Direktur Guru PAUD Dikmas, Ditjen GTK, yaitu Santi Ambarrukmi menjadi narasumber utama bersama Anitawati, S.S. (Puskurjar BSKAP) dan Paruddin, S.Pd., M.Pd, (Guru SMPN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara) yang berbagi cerita dan pengalaman sekolahnya dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Dalam memberikan arahan mengenai pentingnya peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Santi Ambarrukmi mengatakan bahwa dengan memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila maka anak-anak Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Profil Pelajar Pancasila penting dimiliki karena diharapkan pelajar Indonesia memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21 ini,” tuturnya.     

Selanjutnya, untuk meluruskan miskonsepsi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ada di lapangan sekaligus mensosialisasikan aspek substansi dan proses bisnis dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Anitawati, S.S.  dari Puskurjar BSKAP, menyampaikan kepada satuan pendidikan agar tidak berfokus pada produk dan perayaan semata. Justru yang tak kalah penting adalah upaya berbagi informasi terhadap  pelaksanaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan cara sederhana dan tidak memberatkan satuan pendidikan.

“Jangan pernah takut salah, karena salah adalah guru terbaik dalam pembelajaran. Tetap semangat dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila!,” ungkapnya memberikan dorongan untuk para peserta didik.

Setelah penyampaian substansi, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaikan cerita praktik baik dalam pelaksanaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Implementasi Kurikulum Merdeka oleh Paruddin, S.Pd., M.Pd, (Guru SMPN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara).

Senada dengan Anitawati, Paruddin menyampaikan praktik baiknya bahwa dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak perlu terlalu berfokus pada produk yang dihasilkan. Berdasarkan pengalamannya, ia mengajak para guru di penjuru Indonesia agar pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila lebih berfokus untuk memusatkan perhatian agar potensi anak bisa terfasilitasi dengan baik.

“Bapak dan ibu guru tidak perlu bingung dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Lakukan yang terbaik saja. Karena guru yang bijaksana adalah guru yang selalu pengertian kepada murid-muridnya. Dan tidak membiarkan murid merasa kesepian,” ungkapnya.

X