GTK, Jakarta - Zulfajra, Guru SLB Negeri Aneuk Nanggroe, Kota Lhokseumawe Aceh sangat bersyukur bisa menduduki peringkat pertama pada Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada kategori Guru Sekolah Pendidikan Khusus yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus.
Dia merasa ini merupakan capaian yang sangat luar biasa. Sebab inovasi pembelajaran yang dia buat masih kalah dengan produk-produk finalis yang lainnya.
"Kesan mengikuti lomba lomba ini saya sangat termotivasi. Sebab karya inovasi peserta yang lain sangat bagus. Saya bersyukur kepada Allah SWT saya bisa mendapat juara pertama," ujarnya saat ditemui usai menerima penghargaan di Aston Marina Ancol, Jakarta, Sabtu (30/11) malam.
Dia menjelaskan produk inovasi pembelajaran yang dibuat berjudul "Pengembangan Penggunaan Microsoft Office Power Point dan Penggunaan Plickers Pada Materi Ekosistem Pada Pembelajaran Siswa Didik Cerebral Palsy". Dia menjelaskan produk inovasi pembelajaran yang dia buat adalah membuat aplikasi android yang sangat sederhana. Aplikasi ini digunakan untuk pembelajaran ekosistem pada peserta didik Celebral Palsy yang memiliki hambatan dalam gerak.
Zulfajra menjelaskan latar belakang dirinya membuat inovasi pembelajaran tersebut. "Saya memiliki satu peserta celebral palsy. Ketika mengikuti pembelajaran dia tidak bisa kemanapun karena memiliki hambatan pada tungkai bawahnya," jelasnya.
"Sehingga saya harus mencari solusi agar dia tetap bisa belajar walaupun dia berbeda dengan peserta didik yang lain. Kemudian kami buat aplikasi khusus untuk dia agar tidak ketinggalan , bisa mengamati lingkungan di luar sana meski hanya melalui aplikasi," imbuhnya.
Dengan adanya aplikasi ini maka mereka bisa tetap belajar. Menurutnya tugas guru adalah bagaimana anak tetap nyaman belajar. Maka itu tugas guru adalah selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Dan dia bertekad akan terus mengembangkan inovasi yang sudah dibuat. "Untuk pengembangan aplikasi bisa digunakan untuk materi-materi yang berhubungan dengan kebutuhan peserta didik cerebal palsy. Ini bisa dikembangkan kebetulan ini pada topik berkaitan dengan ekosistem," jelasnya.
Dia mengatakan lomba-lomba seperti harus terus digelar. Dengan adanya lomba seperti ini guru akan termotivasi melakukan inovasi pembelajaran yang lebih baik lagi. 'Saya berharap lomba-lomba seperti dilakukan setiap tahun. Ini bisa membuat guru terpacu dan termotivasi untuk mengembangkan produk lainnya yang jauh lebih baik," ujarnya.
Dit. Guru Dikmen Diksus
Peduli Murid Penyandang Cerebral Palsy, Zulfajra Tergerak Membuat Inobel
- by Sekretariat GTK
- 30 November 2019
- 1624 Views