Merdeka Belajar

Narasumber Berbagi Praktik Baik (NBPB) Tingkatkan Kualitas Ekosistem Pendidikan

GTK - Kemendikbudristek RI menyediakan berbagai sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk memahami Kurikulum Merdeka, salah satunya melalui dukungan Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB). 

Pesan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) dalam acara Seri Webinar IKM & PMM yang mengangkat tema “Dukungan Narasumber Berbagi Praktik Baik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka”, pada Kamis (24/09/2023) lalu. 

“Narasumber Berbagi Praktik Baik merupakan salah satu dari enam dukungan untuk Implementasi Kurikulum Merdeka, yakni Platform Merdeka Mengajar, Komunitas belajar, Mitra Pembangunan, Pusat Layanan Bantuan atau Helpdesk IKM, dan Seri Webinar IKM yang sedang kita selenggarakan ini,” ujar Nunuk. 

Adanya dukungan berupa Narasumber Berbagi Praktik Baik, lanjut Nunuk,  bertujuan untuk membentuk ekosistem pendidikan yang membudayakan belajar sambil berbagi. Oleh karena itu, Nunuk menegaskan bahwa Kemendikbudristek mendorong setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) untuk berbagi praktik baik sehingga memberi inspirasi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya. Dan setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah berbagi praktik baik merupakan Narasumber Berbagi Praktik Baik. 

“Saya mengajak seluruh pendidikan dan tenaga kependidikan untuk tumbuh bersama melalui belajar dan berbagi praktik baik. Saya optimis bahwa melalui Narasumber Berbagi Praktik Baik ini ekosistem pendidikan kita akan semakin berkualitas karena dipenuhi oleh sekian banyak aksi nyata yang membangkitkan inspirasi sesama guru, antar sekolah, dan antar daerah di Indonesia,” tambah Nunuk. 

Dua Cara Berbagi Praktik Baik

Dalam kesempatan yang sama turut hadir Patria Hertana, S.Pd selaku Tim Pelaksana untuk Dukungan Implementasi Kurikulum Merdeka. Ia menyampaikan pesan kepada para guru yang akan berbagi bahwa yang dibagikan dalam Narasumber Berbagi Praktik Baik adalah cerita praktik baik dari Implementasi Kurikulum Merdeka dan bukan substansi kurikulumnya. 

“Pastikan juga dalam kegiatan berbagi tidak mengganggu jam mengajar yang menjadi kewajiban Bapak-Ibu guru, dan jangan terfokus berbagi kepada praktik baik yang berhasil saja, praktik baik yang belum berhasil juga bisa dibagikan sebagai pembelajaran,” lanjut Patria.

Saat ini, seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat berbagi praktik baik melalui dua cara, yaitu baik secara daring misalnya melalui video atau tulisan yang diunggah di Bukti Karya atau berbagi secara langsung melalui platform daring seperti Zoom, ataupun berbagi secara langsung misalnya di satuan pendidikan, di komunitas belajar, maupun ruang-ruang belajar bersama lainnya.

Untuk memastikan proses berbagi praktik baik terus tumbuh dengan baik, maka para guru dihimbau agar membiasakan diri untuk berpikiran terbuka dan mau menerima masukan-masukan, sehingga dapat menjadi refleksi dalam berbagi praktik baik dari waktu ke waktu.

Selain itu, setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan diharapkan agar berani dan tidak khawatir untuk berbagi, serta mulai berlatih untuk dapat membagikan hal baik dalam pengajaran maupun pembelajaran, karena setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan memiliki potensi dan kekhasan masing-masing yang dapat memberikan inspirasi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan lain.

Refleksi dari Para Guru 

Webinar yang ditayangkan di Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI ini  juga menghadirkan para guru yang melakukan praktik baik di lapangan, yakni Andreas Setiyono,S.Pd.Gr., M.Kom, SD Anak Saleh Kota Malang, Eri Afrizal, S.Pd.,Gr., SMA Negeri 1 Bunyu Kalimantan Utara, dan Yuli Purwita Andriyanti S.Pd., M.Si., SMPN 5 Babelan Kab. Bekasi. Masing-masing guru akan berbagi proses belajar, berbagi inklusif, dan berbagi praktik implementasi KM di sekolah masing-masing.

Dari pengalamannya sebagai guru SMP, Yuli Purwita mengatakan bahwa dalam Kurikulum Merdeka setiap guru tidak hanya bisa berbagi praktik baik tetapi juga mendorong guru lain untuk bisa berbagi praktik baik. “Teruslah menjadi pribadi yang bermanfaat untuk bisa kita tuai sampai akhir kelak,” tuturnya memberikan dukungan moral kepada sesama guru. 

Sementara itu, sebagai guru SD, Andreas Setiyono berpesan bahwa sekecil apapun yang sudah dilakukan oleh para guru pasti akan berdampak besar untuk perubahan, oleh sebab itu ia mengingatkan sesama guru agar jangan lelah berkarya dan terus berubah menjadi lebih baik. “Yakinlah bahwa setiap anak adalah calon pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan,” ujarnya. 

Senada dengan Andreas, Eri Afrizal sebagai guru SMA pun mengajak para guru di seluruh Indonesia agar terus bergerak dan berbagi meskipun dimulai dari hal sederhana. Ia mengajak para guru untuk yakin bahwa apapun yang dilakukan hari ini pasti akan berdampak di kemudian hari.”

"Jika Anda memiliki pengetahuan yang berharga, jangan simpan untuk diri sendiri. Sebuah lautan yang tidak pernah mengalir akan menjadi mati, begitu pula dengan pengetahuan yang tidak dibagi. Pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi yang tak terbatas. Dengan berbagi praktik baik dalam pembelajaran, Anda membuka pintu bagi pengetahuan dan inspirasi bagi banyak generasi yang akan datang," ungkap Eri. 

X