Merdeka Belajar

Mengenal STAD, Strategi Pembelajaran Kooperatif Berkelompok

GTK - Istilah Student Teams Achievement Division (STAD) pertama kali dipelopori oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Jhon Hopkins University pada tahun 1970-an. Dalam pengertian Slavin, STAD adalah strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa dengan gender, etnis, dan kemampuan akademik tertentu dibagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4—5 orang. Secara keseluruhan, sederhananya metode pembelajaran STAD merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda agar saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. 

Metode pembelajaran STAD memiliki beberapa langkah untuk diterapkan, apa saja langkah-langkah tersebut? Yuk simak di bawah ini. penerapan metode tersebut dalam pembelajaran? Ikuti langkah-langkah berikut! 

Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran STAD

Menurut Slavin (2005:143),ada lima komponen utama dalam metode STAD, yaitu presentasi kelas, kerja sama tim, kuis, tinjauan skor individu, dan rekognisi tim. Dengan berlandaskan kepada lima komponen tersebut maka langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut. 

Menyampaikan tujuan pembelajaran 

Pertama-tama, Bapak/Ibu perlu menyampaikan tujuan pembelajaran umum dan khusus serta memotivasi siswa mengenai topik/materi ajar. Sebagai contoh, sebelum memulai pembelajaran materi ‘Majas dalam Bahasa Indonesia”, Bapak/Ibu perlu menyampaikan terlebih dahulu bahwa tujuan dari pembelajaran tersebut adalah untuk memberikan pemahaman siswa terhadap majas dan pengaplikasiannya dalam kepenulisan. Setelahnya, siswa diberikan motivasi-motivasi seperti karya-karya, tokoh-tokoh, dan lain-lain berkaitan dengan materi ajar. 

Menyajikan informasi

Langkah kedua ialah, Bapak/Ibu perlu menyajikan informasi-informasi perihal metode STAD kepada siswa. Hal tersebut diperlukan karena masing-masing siswa akan bekerja sama dalam satu kesatuan. Apabila ada detail informasi yang tidak tersampaikan maka akan terjadi miss komunikasi antar siswa. Sebagai contoh, siswa diberi gambaran secara keseluruhan mengenai capaian-capaian apa yang harus mereka penuhi, agenda apa saja yang akan mereka lakukan, dan informasi lainnya. Penyajian informasi dapat Bapak/Ibu sampaikan dalam bentuk demonstrasi atau lewat bacaan. 

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 

Selanjutnya, setelah siswa mendapatkan gambaran kegiatan pembelajaran, Bapak/Ibu perlu menjelaskan kepada siswa perihal bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi dan kerja sama  secara efisien. 

Membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar

Keempat, Bapak/Ibu perlu melakukan pendampingan kepada siswa selama jalannya diskusi agar kelas tetap kondusif. Selain itu, siswa juga perlu dibimbing agar terjadi pemerataan pemahaman terhadap materi ajar. Perlu diketahui bahwa fokus dalam pembelajaran STAD adalah bagaimana antar siswa saling berbagi pendapat dan berdiskusi, tetapi pemerolehan nilai terhadap materi ajar tetap berfokus pada individu masing-masing. 

Evaluasi 

Selanjutnya, Bapak/Ibu perlu melakukan evaluasi terhadap masing-masing kelompok. Hasil evaluasi diperoleh berdasarkan hasil pengerjaan penugasan secara individu maupun kelompok. Selain itu, evaluasi juga diperlukan berkaitan dengan perencanaan pembelajaran selanjutnya.

Memberikan penghargaan 

Tahap akhir dari metode pembelajaran ini adalah pemberian penghargaan terhadap masing-masing kelompok. Penghargaan tersebut diperoleh berdasarkan hasil penugasan yang telah diberikan sebelumnya. Dengan adanya penghargaan dan hadiah maka dapat memberikan semangat kompetisi yang sehat antar kelompok. Semangat tersebutlah yang memicu kepekaan antar siswa dalam kerja sama tim.

X