GTK, Jakarta - Visi Presiden Joko Widodo ialah Indonesia menjadi negara maju di 2045, pendapatannya baik, kehidupannya baik, dan perekonomiannya termasuk 5 terbesar di dunia. “Dan untuk mencapai cita-cita sebuah negara maju, kita harus bekerja keras, bekerja cepat, bekerja produktif,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril pada Webinar PPPPTK IPA, Selasa (12/5/2020).
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya budaya inovasi untuk mencapai mimpi besar tersebut.
“Kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan,” ujar Jokowi.
Arahan lainnya dari Presiden Jokowi ialah bermanfaatnya program yang dijalankan kepada end user. Dalam hal pendidikan, Kemendikbud telah mencanangkan end user-nya adalah hasil belajar siswa.
“Dan yang ditekankan oleh Pak Presiden adalah harus fokus kepada outcome. Jadi beliau menggunakan analogi WhatsApp. Yang sent, ada yang delivered. Kita harus memastikan bahwa apa yang kita lakukan program-program yang kita lakukan itu tidak hanya sent, tapi juga delivered. Analogi sent dan delivered ini dimaksudkan oleh Pak Presiden, kalau sending itu kita semua melakukan program, bujet terserap dengan baik, tetapi belum tentu itu delivered. Yaitu hasil yang disasar dari program tersebut, hasil utama kualitas yang kita harapkan apakah tercapai atau tidak. Hasil ini kalau di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Menteri Nadiem Makarim itu menerjemahkannya dengan hasil belajar murid,” jelas Iwan Syahril.