Merdeka Belajar

Kolaborasi Antarsesama Guru Ciptakan Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

GTK - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) kembali menyelenggarakan serial Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Selasa (12/12) lalu. Kegiatan yang disiarkan langsung di kanal Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI ini mengangkat tema “Guru Inovatif dalam Implementasi Kurikulum Merdeka”.

Pembahasan tema tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan berbagai informasi penting mengenai konsep, pengalaman, dan praktik baik dari para pendidik dari beberapa daerah Indonesia perihal inovasi yang mereka lakukan dan dampaknya terhadap pembelajaran yang berpihak kepada murid. Adapun para guru dan tenaga kependidikan yang menjadi narasumber untuk menyampaikan hal tersebut adalah Abdul Jalil, (UPT SMP Al Fatih Parangmata, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan) dan Nur Ernawati, (Guru SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta).

Dalam sambutannya, Plt. Direktur Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Kasiman, mengatakan bahwa inovasi yang disampaikan oleh para narasumber dalam agenda ini diharapkan menjadi inspirasi dan dapat disebarluaskan melalui komunitas belajar yang terbentuk di setiap daerah.

“Setiap inovasi yang dilakukan guru akan menjadi bagian dari kesuksesan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, yang akhirnya dapat dirasakan oleh murid sebagai capaian tertinggi transformasi pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka,” ucap Dr. Kasiman.

Kedua guru yang menjadi narasumber merupakan peraih penghargaan Apresiasi GTK 2023 dalam kategori Guru Inovatif. Pengalaman mereka dalam mencari solusi secara inovatif untuk menciptakan kolaborasi antar sesama guru dan memberikan pendidikan yang berpusat pada murid layak untuk disebarkan.

Inovasi yang dilakukan Abdul Jalil sebagai Kepala UPT SMP Al Fatih Parangmata adalah dengan membuat komunitas belajar yang disebut Komunitas Belajar Al Fatih KEREN (Kreatif, Energik, Religius, Egaliter, dan Nasionalis). Tak hanya itu, komunitas Belajar ini dikelola dengan konsep SULAPA (Search, Unbraiding, Learning, Analysis, Practice, and Assessment) dan dengan karakter kepemimpinan CLBK (Caradde, Lambusuk, Barani, Kalumanyang) yang berarti cerdas, jujur, berani, dan berwawasan.

Praktik baik tersebut dilakukan Abdul Jalil karena saat itu di sekolahnya belum ada wadah untuk saling berbagi antar sesama guru, sehingga setiap guru belum bisa melakukan pembelajaran secara maksimal. Semenjak adanya Komunitas Belajar tersebut, para guru dapat melakukan analisa permasalahan pembelajaran dan menemukan solusinya bersama-sama, termasuk juga refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan.

Yang tak kalah penting, menurut Abdul Jalil, dalam suatu inovasi dibutuhkan kreativitas, komitmen, dan kolaborasi. “Sama dengan Kurikulum Merdeka, bahwa setiap unsur pendidikan harus bergotong-royong untuk menyukseskannya, tidak bisa satu-dua atau beberapa orang saja,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam mata pelajaran Informatika, Nur Ernawati menerapkan inovasi pembelajaran Computational Thinking menggunakan menggunakan aplikasi Scratch dan Makey-Makey. Dengan pembelajaran yang berbasis projek ini, siswa terlibat langsung mempraktekkan pelajaran yang diberikannya. Para siswa dibagi secara berkelompok agar mereka bisa berkolaborasi menyelesaikan proyek pemrograman yang diberikan guru, dan kemudian mereka presentasikan di depan kelas.

Strategi itu dilakukan Nur Ernawati setelah melakukan asesmen dan dengan begitu ia bisa melihat perbedaan kapasitas siswanya dalam bidang teknologi informatika. Ada siswa yang sudah sangat fasih dan ada siswa yang belum memahami sama sekali tentang teknologi informatika. Dengan berkelompok, mereka tak hanya menyelesaikan tantangan yang diberikan guru, tetapi juga dapat saling berbagi ilmu.

“Mari Bapak/Ibu guru mata pelajaran Informatika, kita ciptakan pembelajaran informatika yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak kita semua. Sehingga anak-anak dapat meningkatkan kreativitas, mampu berpikir kritis, berinovasi terhadap hal-hal baru, berkolaborasi serta memiliki semangat dan motivasi untuk terus belajar informatika,” tuturnya memberi motivasi kepada sesama guru Informatika di seluruh Indonesia.

X