Dit, Guru Dikdas

Kerja Sama Kemdikbud dan TNI AD untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Wilayah 3T

GTK, Garut – Menindaklanjuti Nota Kesepahaman Nomor 36/XII/NK/2017 dan Nomor Kerma/45/XII/2017 tentang Perluasan dan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 4 Desember 2017 antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Panglima TNI, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud melaksanakan program peningkatan layanan pendidikan pada satuan pendidikan di daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T). Pada tahun 2019, Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti secara teknis melalui Perjanjian Kerja Sama Nomor 03/II/PKS/2019 tanggal 27 Februari 2019 dan Nomor Kerma/2/II/2019 tanggal 27 Februari 2019 antara Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat tentang Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas kepada Personel TNI AD pada Satuan Pendidikan di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan.

Pendidikan merupakan hal yang penting dan fundamental dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari tingkat pendidikan masyarakatnya. Salah satu tujuan nasional Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada kesempatan pengarahan yang dilakukan oleh Wakil Asisten Teritorial KASAD (Waaster KASAD), Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo dalam event Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kepada Personel TNI AD pada Satuan Pendidikan di Daerah 3T, diungkapkan pentingnya pendidikan di seluruh penjuru negeri. 

“Pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri memang sangat sulit tercapai khususnya di wilayah 3T. Hal tersebut terjadi karena banyak faktor. Salah satu faktornya adalah terbatasnya jumlah tenaga pengajar yang berada di daerah tersebut. Menimbang hal tersebut, TNI AD telah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk mencoba mencari solusi,” kata Waaster KASAD, Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo.

“Langkah awal dari kerja sama tersebut adalah memberikan pembekalan kepada personel TNI AD yang bertugas di wilayah perbatasan dalam bentuk bimbingan teknis mengajar. Harapannya personel TNI AD yang akan ditugaskan di daerah-daerah tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar di lembaga pendidikan umum seperti SD dan SMP,” tambah  Gathut Setyo Utomo di Yonif Raider 303 Garut, Senin (11/3/2019).

Dalam kesempatan tersebut Waaster KASAD, Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo membacakan naskah pidato dari Asisten Teritorial (Aster) TNI AD, Mayjen Bakti Agus Fadjari.

“Saya menyakini kesempatan kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari ini merupakan tempat yang tepat bagi personel satgas pamtas untuk belajar dan saling bertukar informasi tentang bagaimana teknis mengajar, mentransfer ilmu kepada siswa sesuai dengan prosedur yang tepat. Kombinasi antara ilmu kemiliteran yang dimiliki dengan ilmu yang diperoleh dari narasumber dari Kemendikbud akan menambah kepercayaan diri para prajurit sekalian,” ungkapnya.

Akhirnya pada para peserta pelatihan, empat pesan diungkapkan yaitu:

“Pertama, ikuti pelatihan ini dengan saksama, dengan penuh rasa tanggung jawab agar kalian betul-betul bisa menyerap ilmu dengan baik, sehingga segala upaya yang kita lakukan ini tidak sia-sia dan tidak hanya sekadar membuang-buang waktu, tenaga, dan dana,” ungkap Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo.

“Kedua, pupuk kerja sama yang baik antara sesama peserta pelatihan dengan para pembimbing, pengajar, dan narasumber, sehingga tercipta suatu kondisi dan hubungan timbal balik yang harmonis guna menunjang kelancaran pelaksanaan pelatihan,” imbuhnya.

Gathut Setyo Utomo menambahkan agar ilmu yang didapat terus berkembang.

“Ketiga, pelajari terus menerus ilmu yang diberikan oleh para pembimbing. Tanyakan hal-hal yang dianggap kurang jelas sampai benar-benar paham dan dapat menguasai ilmu tersebut,” tuturnya

“Keempat, bahan-bahan pelajaran yang diberikan agar dipelajari secara terus menerus, rawat dan simpan untuk suatu saat kalian jadikan referensi,” tambahnya.

“Oleh karenanya saya berharap agar pelatihan ini bisa menghasilkan ide, dan pemikiran yang kreatif, inovatif, dan konstruktif sehingga menjadi solusi yang efektif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” terang Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo kepada 450 personel TNI AD Yonif Raider 303 Garut.

X