GTK, Jakarta - Menempati posisi pertama pada Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada kategori Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus tidak pernah terbayangkan oleh Ika Desi Budiarti. Dia merasa produk inovasi yang dibawakan pada lomba ini tidak lebih baik dari finalis yang lain.
Namun, dia sangat bersyukur inovasi yang dia buat akhirnya bisa memikat hati dewan juri, sehingga karyanya menjadi yang terbaik pada ajang bergengsi ini.
"Saya benar-benar tidak menyangka sekali bisa menduduki peringkat ini, karena produk yang dibawakan oleh teman-teman saya (finalis lomba -red), terutama di kelompok SMA sangat-sangat bagus sekali. Produknya sangat keren," ujarnya saat ditemui usai menerima penghargaan di Aston Marina Ancol, Jakarta, Sabtu (30/11) malam.
Dia menjelaskan produk inovasi yang dipresentasikan pada ajang ini berjudul "Pengembangan Perangkat Flipped Classroom Berbasis Class Dojo Etnomatematika Ceniga Bali untuk Siswa Digital Native".
Guru matematika dari SMA Negeri 2 Mengwi, Bali menjelaskan produk inovasi pembelajaran yang dia buat adalah mengkombinasikan pembelajaran kelas terbalik yang memuat tentang etnomatematika lokal genius Bali yang dinamakan Ceniga Bali. Kemudian dia kombinasikan dengan video pembelajaran dan dipadukan juga dengan Learning Management Sistem yang bernama Class Dojo.
Lebih lanjut dia menjelaskan latar belakang mengapa dirinya membuat inovasi tersebut. "Saya melakukan inovasi ini bertujuan bahwa anak-anak saya adalah anak digital native yang kesehariaanya memang sudah terbiasa dengan teknologi, tetapi meski dengan teknologi anak-anak saya tidak boleh melupakan budaya, karena di Bali berarti tidak melupakan budaya Bali. Jadi saya memadukan bagaimana membelajarkan atau melestarikan budaya atau mengenalkan budaya Bali dengan teknologi biar sesuai dengan anak-anak digital native," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa inovasi yang telah dia buat akan terus digunakan dan terus dikembangkan. Sehingga ini benar-benar memberikan dampak yang lebih luas lagi. "Saya akan terus menerapkan inovasi ini, karena produk saya terbatas untuk materi tertentu. Ke depan saya akan membuatkan video pembelajaran yang lain yang bisa digunakan etnomatematika dan Learning Management tersebut untuk materi yang lain di matematika," jelasnya.
Dit. Guru Dikmen Diksus
Inovasi Pembelajaran untuk Mengenalkan Budaya Bali
- by Sekretariat GTK
- 30 November 2019
- 2142 Views