Dit, Guru Dikdas

Dirjen GTK: Guru Garda Terdepan Menyambut Revolusi Industri 4.0

GTK – Guru menjadi garda terdepan  dalam pembentukan SDM yang unggul untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Peran guru tidak bisa tergantikan, sementara profesi-profesi lain di masa mendatang mungkin akan dapat tergantikan oleh mesin atau robot.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr. Supriano, M.Ed. menyampaikan hal tersebut dalam arahannya pada pembukaan Seminar Nasional Guru Pendidikan Dasar Berprestasi Tahap 1 Tahun 2019, yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Ditjen GTK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang pada 3 s.d. 6 Juli 2019. 

Kepada 180 orang guru SD dan SMP dari 31 provinsi di Indonesia yang terjaring menjadi peserta seminar, Supriano menegaskan pendidikan karakter sebagai salah satu unsur penting dalam upaya menyiapkan anak didik untuk menghadapi masa depan, khususnya era revolusi industri 4.0.

Guru tidak boleh hanya berfokus mengajarkan suatu materi pembelajaran tapi melupakan pendidikan karakter, ungkap Supriano. “Jangan hanya mengharapkan anak didik pandai matematika, tetapi di saat bersamaan karakternya kurang baik,” ucapnya lagi.

Supriano, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, mengatakan guru harus dapat menjadi “penjaga gawang” yang mampu memfilter segala pengaruh buruk dari perkembangan zaman bagi para siswa.

Menurutnya, guru juga harus menjadi “fasilitator” agar siswa dapat berpikir kritis dan kreatif,  sekaligus menjadi “katalisator” yang dapat mendorong anak didik agar bisa berhasil di berbagai bidang sesuai minat dan kemampuannya.

Diselenggarakan dua kali dalam setahun dalam rangka melaksanakan fungsi penghargaan guru dan memfasilitasi pengembangan profesi guru jenjang pendidikan dasar, Seminar Nasional Guru Pendidikan Dasar Berprestasi kali ini mengambil tema “Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Guru Pendidikan Dasar pada Era Revolusi Industri 4.0.”

Di dalam kegiatan tersebut, guru-guru yang terlibat diberikan kesempatan mempresentasikan makalah dan poster mereka di hadapan rekan sejawat.  Para peserta saling belajar dan berbagi inspirasi serta motivasi untuk selalu mengembangkan diri dan berprestasi.

Dengan mengikuti kegiatan seminar nasional, peserta diharapkan dapat memperoleh manfaat berupa perolehan angka kredit dari karya tulis ilmiah yang disajikan, baik dalam bentuk makalah maupun poster, juga dari publikasi berupa prosiding. 

Perolehan berbagai angka kredit tersebut akan diakumulasi sebagai persyaratan kenaikan pangkat untuk peningkatan karier guru.

X