Dit. Guru PAUD Dikmas

Yang Berjuang Menghadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas di Daerah Khusus

GTK, Pangkalpinang –  Hakikat dari Education For All (EFA) atau Pendidikan Untuk Semua (PUS) pada intinya adalah mengupayakan agar setiap warga negara bisa mendapatkan haknya atas layanan pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, gerakan Education For All yang diusung PBB itu sejalan dengan konsep Broad Based Education atau Pendidikan Berbasis Luas.

Pendidikan Berbasis Luas artinya pendidikan didesain sedemikian rupa sehingga siapa pun bisa mendapatkan kesempatan belajar. Negara tidak boleh membeda-bedakan atau menghambat kesempatan warga negaranya dalam menikmati layanan pendidikan. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, ada tiga bentuk kesenjangan pendidikan, yaitu kesenjangan struktural, kesenjangan kultural, dan kesenjangan spasial.

Maka pada Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 perhatian akan pendidikan berbasis luas dilakukan. Apresiasi untuk kategori berdedikasi terdiri dari 4 kategori lomba yaitu Pendidik PAUD Daerah Khusus, Tenaga Kependidikan PAUD Daerah Khusus, Pendidik Dikmas Daerah Khusus, dan Tenaga Kependidikan Dikmas Daerah Khusus. Untuk Pendidik Dikmas Daerah Khusus, topik yang diangkat yaitu “Inovasi Strategi Pembelajaran untuk Penguatan Karakter Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Masyarakat dengan Berbasis Kearifan Lokal di Daerah Khusus”.

Agus Rahman berhasil menjadi juara I Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 Kategori Pendidik Dikmas Daerah Khusus. Kegembiraan pun membuncah pada wakil dari Kalimantan Tengah tersebut.

“Perjuangan sangat besar sekali. Alhamdulillah bisa sampai sini saya mendapatkan juara I. Sangat luar biasa sekali bagi saya,” kata Agus Rahman pada Malam Penganugerahan  Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 di Soll Marina Bangka Hotel & Conference Center, Kamis malam (27/6/2019).

Menurut pendidik Dikmas di daerah khusus kabupaten Seruyan tersebut, karya nyata dari dirinya berusaha untuk mengikis kesenjangan kompetensi sumber daya manusia.

“Karya nyata saya terinspirasi oleh daerah kami yang sangat tertinggal, sangat kekurangan teknologi dan juga letak geografis yang sangat-sangat jauh tertinggal dari daerah-daerah yang lain. Kami memperjuangkan saudara-saudara kami yang sangat kesenjangan dari segi SDM karena banyak orang tua dari segi pekerjaan, dari segi ijazah juga, supaya mereka bisa setara dengan orang yang berpendidikan,” jelas Agus Rahman yang karya nyatanya berjudul “Strategi Penguatan Karakter Peserta Didik Paket B pada Pelajaran Bahasa Inggris”.

X