Implementasi Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai Komitmen Bersama Pemerintah dan Daerah
24 December 2024 –
Bandung, 24 Desember 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri kegiatan Diskusi Arah Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan bersama para pemangku kebijakan pendidikan wilayah Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, Mendikdasmen mengungkapkan pentingnya mendengarkan aspirasi serta masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan di daerah sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan nasional.
“Kami ingin mendengar apa yang terjadi di wilayah kerja Bapak/Ibu sekalian, untuk menjadi masukan bagi kami dalam mengambil kebijakan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan,” ucap Mendikdasmen, di Bandung, Senin (23/12).
Menurut Mendikdasmen, visi pendidikan bermutu untuk semua telah dirumuskan berdasarkan amanat UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Visi ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia yang kuat, maju, dan berdaulat.
Dalam diskusi tersebut, Mendikdasmen memaparkan dua hal utama dalam arah kebijakan pendidikan. Pertama adalah memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses pendidikan sebagai hak dasar mereka. Namun, ia menyoroti sejumlah tantangan, seperti kendala geografis, kondisi ekonomi, situasi keamanan, dan sebagainya. Kedua adalah memastikan mutu pendidikan yang diterima masyarakat sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tantangan kesenjangan mutu pendidikan di berbagai daerah menjadi perhatian serius yang harus segera diatasi.
Untuk mendukung visi tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis. Salah satu prioritas utama adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Renovasi sekolah menjadi fokus penting, terutama bagi institusi yang belum memenuhi standar pembelajaran ideal. Selain itu, upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik juga menjadi prioritas, mengingat masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai. Pemerintah berkomitmen mempercepat proses sertifikasi guru. “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidik,” ucap Mendikdasmen.
Mendikdasmen juga menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri. Melalui program bimbingan konseling yang lebih terintegrasi, guru diharapkan dapat menjadi pendamping dan penghubung yang efektif antara siswa dan orang tua, serta mampu membantu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Selain itu, Kemendikdasmen akan meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang dirancang untuk membangun karakter positif sejak dini, serta menciptakan lagu-lagu anak baru untuk mendukung pendidikan usia dini.
Dalam konteks pendidikan dasar, Mendikdasmen menyampaikan bahwa pemerintah mulai memperkenalkan pengajaran matematika sejak taman kanak-kanak, dengan pendekatan belajar sambil bermain. Langkah ini didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan prasekolah dapat meningkatkan resiliensi dan prestasi belajar anak-anak.
Selain itu, pembelajaran berbasis teknologi juga menjadi bagian penting dari kebijakan pendidikan ke depan. Pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan abad 21. Kebijakan ini diperkuat dengan pendekatan deep learning, yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran yang esensial.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menyoroti kondisi pendidikan di Jawa Barat, termasuk tantangan tingginya angka putus sekolah dan kekurangan guru. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Wamen Fajar, masalah utama terkait tantangan tersebut adalah ketimpangan dalam dunia pendidikan yang terus dibiarkan. “Fitrah pendidikan adalah membangun pemerataan kualitas manusia. Oleh karena itu, salah satu pilar untuk mencapai Indonesia Emas 2045 adalah dengan pemerataan mutu pendidikan, sehingga nantinya lahir sumber daya yang kompetitif, unggul, dan bukan hanya dimiliki sekelompok golongan tertentu,” ucap Wamen Fajar.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: https://x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
Youtube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id