GTK - Untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, Presiden Joko Widodo ingin tahun 2019 ini fokus pada pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dalam arahannya saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, Presiden Joko Widodo meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus meningkatkan pendidikan vokasi.
Presiden juga menekankan pentingnya penambahan jumlah guru terampil agar sejalan dengan fokus pemerintah untuk membangun SDM. Pemerintah ingin SDM Indonesia memiliki keahlian serta keterampilan agar mampu bersaing dengan negara lain.
“Kita juga harus mengenalkan kepada anak di mana ini sudah zamannya revolusi industri 4.0. Kita harus memberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, bahasa coding, dan ke depan hal itu sangat penting sekali, mulai dikenalkan karena ini kesempatan, apalagi kalau kita bisa melompati negara lain, inilah kesempatan kita,” kata Presiden Joko Widodo kepada seluruh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, pada Selasa (12/2/2019)
Mengenai permintaan yang disampaikan Presiden Jokowi tentang upgrade guru produktif, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Supriano mengatakan Kemendikbud akan terus melakukan upaya upgrading, salah satunya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga menghasilkan guru terampil.
“Kita sudah mulai bekerja sama dengan dunia industri. Karena sebagaimana yang kita lihat, kecepatan dan kebutuhan jika bekerja sama dengan industri maka akan fokus kepada tenaga guru produktif mana yang dibutuhkan, dan akan terserap di lapangan, sehingga anak-anak SMK akan dapat terjun langsung ke lapangan,” ujar Supriano.
Berita
Revolusi Industri 4.0 dan Upaya Menghasilkan Guru Terampil
- by Sekretariat GTK
- 13 Februari 2019
- 1637 Views