GTK – Lepas sambut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Muhadjir Effendy kepada Nadiem Anwar Makarim dilakukan di Gedung A Lantai 3, Kemendikbud, Senayan, Jakarta pada Rabu siang (23/10/2019). Dalam kesempatan tersebut Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengaku bahwa dirinya masih menyesuaikan diri menjadi pejabat publik.
“Dari sisi formalitas masih harus belajar, dari sisi protokol masih harus belajar. Tapi kayaknya secara konsisten tema hari ini belajar,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Founder dan mantan CEO Gojek ini mengungkapkan pentingnya meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia.
“Ini merupakan kehormatan yang luar biasa untuk saya hari ini diberi amanah oleh presiden, tapi yang terpenting adalah mengapa suatu kehormatan? Karena menurut saya orang-orang di dalam ruangan ini hari ini adalah ujung tombak terpenting untuk masa depan kita. Karena tanpa mengubah mindset, tanpa mengubah generasi yang berikutnya, Indonesia tidak akan bisa maju semakin tinggi di panggung dunia. Kalau Anda semua melihat masalah-masalah di negara kita, semua masalah itu sebenarnya bisa dipecahkan dengan meningkatkan kualitas generasi muda kita tapi di masa depan,” tutur sosok berusia 35 tahun ini.
“Bagi saya kenapa menerima jabatan ini, karena menurut saya cara paling efektif untuk mentransformasi sumber daya manusia itu melalui pendidikan. Itulah yang terpenting. Melalui generasi berikutnya. Itulah kenapa suatu kehormatan yang luar biasa bagi saya,” tambah Mendikbud Nadiem.
Nadiem mengaku di hari-hari awal menjabatnya akan mendengarkan banyak masukan dari pihak yang telah malang melintang di kancah pendidikan.
“Saya suka ditanya baik dari media maupun orang-orang, apa sih rencana 100 harinya Pak Nadiem? Saya bilang pertama jangan panggil Pak Nadiem, Mas Nadiem saja. Rencana saya 100 hari adalah untuk duduk dan mendengar. Berbicara dengan pakar-pakar yang ada di depan saya ini yang telah bertahun-tahun berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia dan belajar dari mereka,” ungkap sosok termuda di Kabinet Indonesia Maju ini.
Alumnus Harvard Business School ini mengaku dirinya akan terus belajar.
“Selama 100 hari pertama saya akan mendengarkan aspirasi semua murid di Indonesia yaitu belajar. Jadi saya di sini bukan sebagai guru, saya di sini untuk menjadi murid. Saya mulai dari 0 di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya. Tapi jangan khawatir selama ini saya sudah mempersiapkan diri, jadi banyak PR yang sudah saya kerjain. Tapi saya mohon satu hal bagi semua Dirjen dan tim saya yang hadir di sini baik dari Dikti maupun dari Dikbud, mohon sabar dengan saya, walaupun saya bukan dari pakar pelaku pendidikan, tapi saya murid yang cukup baik dan saya belajar cepat,” ungkap Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Nadiem juga menekankan pentingnya menerapkan prinsip gotong royong dalam pendidikan.
“Kalau ada satu tema yang akan saya gongkan selama ini yaitu satu prinsip, prinsip gotong royong. Itu adalah satu hal yang benar-benar unik di Indonesia, bagian dari adat kita dari dulu sampai sekarang. Dan itu adalah suatu asas, suatu value yang akan saya bawa ke dalam semua aktivitas dan interaksi kita, baik di level kementerian, baik dengan level menteri-menteri lainnya, baik dengan guru-kepala sekolah, pemerintah daerah, semua asas gotong royong ini akan menjadi kata kunci di perjalanan kita bersama,” tegas Nadiem.
“Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Pak Muhadjir, Pak Nasir juga. Terima kasih atas semua jasa Anda dan semua program-program yang telah dilaksanakan. Mohon nggak apa-apa kalau saya ganggu terus karena saya membutuhkan mentor-mentor yang bisa membantu saya menjadi pemimpin yang lebih baik. dan bagi semua teman-teman di sini saya berharap bisa mengenal lebih dalam, belajar tiap hari dan menjadi murid yang lebih baik,” pungkas Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Berita
Mendikbud: Cara Paling Efektif Mentransformasi SDM Melalui Pendidikan
- by Sekretariat GTK
- 24 Oktober 2019
- 2018 Views