Merdeka Belajar

Memaknai Laskar Pelangi

GTK, Jakarta – Puncak Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2021 berlangsung di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta pada Kamis (25/11). Terdapat momen menarik dengan penampilan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril yang berduet dengan Nidji membawakan lagu Laskar Pelangi.

Sebelum bernyanyi, Dirjen GTK Kemendikbudristek Iwan Syahril menyampaikan apresiasinya kepada para guru-guru yang telah bergerak dengan hati, memenuhi panggilan jiwanya mencerdaskan generasi penerus bangsa. 

“Di balik kesuksesan kita, ada mereka yang memeras keringat demi mewujudkannya. Orang-orang tersebut nyata adanya. Merelakan kenyamanan, memperjuangkan bukti nyata,” kata Mas Dirjen.

“Ketika kita melihat itu sebuah pilihan, mereka menjalankannya sebagai sebuah panggilan. Mencurahkan tenaga, waktu, mental, dan masa hidup demi masa depan. Untuk para guru yang terus berjuang demi kemajuan, Selamat Hari Guru Nasional!” seru Iwan Syahril.

Intro lagu Laskar Pelangi pun mengalun, Mas Dirjen yang menggunakan topi serta kaus bertuliskan Merdeka Belajar pun mengambil gitarnya dan ikut bernyanyi bersama Nidji. Suara Iwan Syahril dan Ubay berpadu membentuk harmoni yang indah.

 

Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa


 

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya


 

“Hari yang tidak bisa dilupakan, saya bisa bernyanyi bersama dengan teman-teman dari Nidji serta para guru dan tenaga kependidikan semuanya di acara perayaan Hari Guru Nasional 2021,” testimoni dari Iwan Syahril.

“Sejak remaja saya menyenangi dunia musik, senang bermain musik, dan menyanyi untuk menyalurkan hobi,” kata Iwan.

“Kebahagiaan saya terasa maksimal, jika saya dapat mempersembahkan lagu untuk menghibur banyak orang. Kini, saya lebih sering mempersembahkan lagu untuk ibu-bapak guru yang saya temui,” imbuhnya.

Lantas bagaimanakah Dirjen GTK Iwan Syahril memaknai Laskar Pelangi? Dalam sesi perbincangan singkat dengan Okky Lukman dan Ananda Omesh, Mas Dirjen menerangkannya.

“Sebenarnya saya mulai dari baca novelnya sebelumnya. Suatu waktu saya ada di Bandung, ada novel tentang pendidikan, saya ikut di ITB waktu itu, Andrea Hirata belum terkenal kala itu. Terus akhirnya ngobrol, lihat novelnya, saya baca, bagus banget. Karena menggambarkan perjuangan guru yang luar biasa di kondisi yang sangat penuh dengan tantangan,” urai Iwan.

Dirjen Iwan mengaku kisah Laskar Pelangi begitu menginspirasinya.

“Laskar Pelangi sangat menginspirasi saya, kemudian filmnya dibuat, saya senang banget, dan lagunya juga keren banget. Terima kasih, hebat nih teman-teman Nidji. Karena itu ketika saya ketemu sama guru-guru, saya bawain lagu ini,” jelas Iwan Syahril.

Mas Dirjen untuk kemudian memaknai Laskar Pelangi dengan mengaitkannya dengan konsep kecerdasan majemuk.

“Tapi di situ juga kan namanya Laskar Pelangi, saya belajar tentang kecerdasan majemuk, jadi enggak ada kecerdasan yang tunggal, jadi anak itu sebenarnya punya bakat yang luar biasa besarnya, bisa di bidang musik, bidang seni, di bidang linguistik, atau matematika, komunikasi, dan sebagainya,” terang Iwan Syahril.

“Sehingga ketika kita melihat anak didik, itu mereka semuanya tidak sama, tidak boleh seragam, karena enggak ada yang seragam,” tambahnya.

X