Dit. Guru Dikmen Diksus

Sri Suharti: Merdeka Belajar Sudah Relevan Dijalankan

GTK, Jakarta – Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN)  mendapat dukungan dari para guru dan tenaga pendidik. Konsep merdeka belajar dan guru penggerak sudah sangat relevan untuk dijalankan di dunia pendidikan Indonesia.

Seperti disampaikan salah satu finalis Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Sri Suharti memberikan pujian terhadap  isi pidato yang disampaikan oleh Mendikbud, Nadiem.

Guru dari SMK Negeri 1 Sewon, Bantul, Yogyakarta ini  mengatakan bahwa sudah saatnya konsep merdeka belajar diterapkan. Sebab, dengan memberikan kebebasan dalam belajar kepada murid maka mereka akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

“Merdeka Belajar itu menurut saya murid diberikan kebebasan mencari sumber belajar sendiri tapi yang masih terkait dengan pelajar di sekolah.  Dengan ini maka murid akan lebih kreatif mencari sumber-sumber belajar yang lain yang  belum tentu di dapat oleh para guru,” ujarnya saat ditemui di Aston Marina Ancol, Jumat (29/11).

Menurutnya saat ini tugas guru hanya sebagai fasilitator . Biarkan murid terus berkreasi menggali ilmu pengetahuan. Dan tugas guru adalah terus melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan kreasi dan inovasi yang terpadu menjadi satu  dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maka akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

“Biarkan siswa berkreasi mencari sumber belajar. Dengan kreasi yang mereka lakukan maka  murid akan mendapatkan banyak pengetahuan yang belum tentu mereka dapatkan di sekolah atau diberikan oleh guru,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan sudah saatnya dalam kegiatan belajar  murid aktif berdiskusi. Melalui diskusi inilah maka akan tercipta daya kritis para murid. Sehingga mereka benar-benar menikmati dalam proses belajar di sekolah.

“Saya sudah lakukan diskusi ini, tidak hanya di kelas saja. Di luar kelas saya juga berinteraksi dengan siswa baik melalui grup WA, E-learning yang saya berinama Rumah Belajar, EMODO juga saya gunakan untuk diskusi-diskusi,” jelasnya.

Guru Penggerak

Lebih lanjut  guru yang mengajar Teknik Komputer dan Jaringan ini mengatakan kehadiran guru penggerak di setiap sekolah juga sangat penting. Dengan adanya guru penggerak ini, maka akan memberikan motivasi dan inspirasi bagi siswa dalam kegiatan belajar.

Tentunya yang paling penting dilakukan oleh guru penggerak adalah menanamkan karakter yang kuat bagi anak. Guru penggerak bukan memberikan pengajaran ilmu pengetahuan semata.

“Guru penggerak harus menjadi contoh, sehingga siswa terinspirasi dalam membangun karakter. Sehingga mereka akan memiliki rasa cinta kepada agama dan bangsa yang kuat. Serta memiliki rasa kebersamaan yang terwujud dalam sebuah gotong royong,” jelasnya.

Selain itu, dia mengatakan guru penggerak mampu menghadirkan suasana belajar yang mampu membangun motivasi siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan. “Tentunya harus dibarengi dengan penguatan pendidikan karakter kepada siswa,” ujarnya.

Sri Suharti mengatakan tugas sebagai guru memang berat. Namun jika dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan siap memberikan yang terbaik bagi siswa,  seberat apapun tugasnya maka akan terasa ringan.

“Pak Menteri bilang  guru memiliki tugas yang mulia tapi sulit. Menurut tidak sulit. Asalkan kita menyenangi pekerjaan ini, dan kita mau mendalami, mensyukuri dan berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa kita, insya allah ini tidak lagi menjadi beban. Justru dengan menjadi guru kita mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak. Karena kita terus mencari dan mencari,” tutupnya.

X