Dit. Guru PAUD Dikmas

Resep Memenangkan Abad 21

GTK, Pangkalpinang – Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 merupakan wahana komunikasi berbagi pengetahuan dan pengalaman bagi GTK PAUD dan Dikmas dari seluruh Indonesia. Event ini memotivasi, meningkatkan kompetensi, profesionalitas, kreativitas, dan inovasi, melalui karya nyata olahraga dan seni serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 dihelat di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung pada 23 s.d. 28 Juni 2019.

Pada Malam Penganugerahan  Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 di Soll Marina Bangka Hotel & Conference Center, Kamis malam (27/6/2019), Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat, Harris Iskandar memberikan sambutan.

Berdiri di sini saya mewakili pak Menteri dan juga mewakili Dirjen GTK. Jadi saya mewakili semuanya dari Kementerian. Saya kalau ditugaskan di Bangka Belitung, pasti saya ambil. Karena Bangka Belitung sangat indah,” kata  Harris Iskandar.

Menyesuaikan dengan budaya dan kekayaan literasi Kepulauan Bangka Belitung, Harris Iskandar pun membuka sambutannya dengan deretan pantun berikut:

Indahnya film Laskar Pelangi, di sini

Filmnya indah sangat mempesona

Wahai bapak-ibu mari kita berjanji

PAUD Dikmas perjuangan kita bersama

 

Dalam kesempatan di hadapan 445 peserta Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019, Harris Iskandar mengungkap tantangan zaman yang menjelang.

“Zaman sekarang sudah berubah. Kita mempunyai kesempatan. Revolusi digital yang sering disampaikan Pak Presiden dalam berbagai kesempatan, itu riil di depan mata. Dan terlebih lagi terhadap dunia pendidikan,” ujar Dirjen PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar.

“Masa depan itu volatile, uncertain, kompleks, dan ambigu. Volatile itu cepat sekali berubah. Update status, update versi-versi. Uncertain, tidak jelas, tidak ada yang bisa meramalkan apa yang terjadi tahun depan, 2 tahun lagi, begitu cepatnya berubah. Dan juga kompleks, yang tadinya simpel menjadi sangat kompleks. Serta ambigu, tidak jelas lagi ini apa. Sebuah kombinasi, sebuah modifikasi, sebuah kreasi baru, ini merupakan tantangan-tantangan bagi kita bersama sebagai pendidik harus mempersiapkan anak didik kita untuk mengarungi zaman yang serba tidak jelas ini,” tambahnya.

Menghadapi era volatile, uncertain, kompleks, dan ambigu; maka Harris Iskandar menyerukan pada guru dan tenaga kependidikan untuk mengingat 4K (berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas).

“Kebetulan banyak pemikir, banyak konsep yang telah dilahirkan bahwa untuk memenangkan abad 21 ini kita harus menumbuhkan, membangun 4C atau 4K, 4 kompetensi. K yang pertama, berpikir kritis. K yang kedua, berkolaborasi. K yang ketiga, berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Dan K yang keempat itu kreativitas. 4K ini kita harus membimbing anak didik kita, memberikan kompetensi itu supaya mereka dapat bertahan di abad 21,” urai Harris Iskandar pada Malam Penganugerahan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat  Nasional Tahun 2019 di Soll Marina Bangka Hotel & Conference Center, Kamis malam (27/6/2019).

Kesuksesan di abad 21 kuncinya dapat diraih sejalan dengan tema Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Nasional Tahun 2019 yaitu “Penguatan Pendidikan Karakter GTK PAUD dan Dikmas melalui Karya Nyata”.

“Jadi 4K itu belum menjamin kesuksesan, itu baru bisa bertahan. Supaya bisa memenangkan abad 21 ada 1K lagi yang juga sangat penting dari semua itu, yaitu karakter. Kualitas karakter, kebetulan di sini juga motonya sama dalam kegiatan ini,” tutur Harris Iskandar.

“Jadi di samping kita harus meningkatkan kompetensi anak didik kita dalam critical thinking, tentu untuk memecahkan berbagai masalah, problem solving. Juga kualitas karakter yang mumpuni. Jadi karakter di sini bukan sekadar karakter moral, cinta tanah air, bertakwa kepada Tuhan, peduli sesama, tetapi ada karakter yang sering kali kita lupakan yakni karakter kinerja. Ketekunan, etos kerja, bergotong royong, bekerja sama, produktivitas, ini yang sering kita lupakan, itu yang harus kita asah pada anak didik kita. Di samping tentu saja 4K atau 4C,” imbuh Dirjen PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar.

X