Guru Berbagi

Refleksi Pendidik di Era Pandemik

GTK, Jakarta – Titik Nur Istiqomah berbagi praktik baik pembelajaran selama masa pagebluk Covid-19. Ia mengutarakan tentang pendidikan karakter di masa pandemi. Hal itu dilakukannya pada webinar dengan materi “Adaptasi Pembelajaran Kebiasaan Baru dengan Kurikulum Kondisi Khusus pada Tahun Ajaran Baru”, Sabtu (8/8/2020). Salah satu poin yang diulasnya yakni refleksi pendidik di era pandemik.

“Kita sadar kalau kondisi tiap sekolah memiliki fasilitas yang berbeda, kelas yang berbeda, murid yang berbeda. Di situasi seperti ini sangat mudah bagi kita untuk mencari alasan untuk tidak membuat pembelajaran yang merdeka dan bermakna,” kata  guru SD Muhammadiyah Muntilan, Titik Nur Istiqomah.

“Kalau dituruti itu banyak sekali keluhan dan hambatan yang kita hadapi. Namun, mari kita saling mendukung, saling menguatkan agar dengan keterbatasan yang ada kita dapat melakukan pembelajaran yang bermakna,” tambah 1st Winner of National Call of Paper Islamic Youth Conference UNY ini.

Menurut Titik, kemampuan adaptasi dari guru diperlukan di masa pagebluk ini yang tentunya bermuara pada hasil belajar siswa.

“Jadi kalau ditanya masa pandemik ini guru harus bagaimana sih? Ya, kita harus menjadi guru yang adaptif terhadap perubahan. Mari cari cara dan solusi, bukan alasan. Sebab pada prinsipnya, belajar tidak cukup hanya menggairahkan, menantang, dinamis, dan menyenangkan saja, namun yang paling penting harus memberikan makna dan berdampak bagi murid di kehidupannya,” ujar Titik.

Titik juga menekankan perlunya guru untuk senantiasa melakukan refleksi kegiatan belajar mengajarnya.

“Kadang kita kan seperti itu, melihat guru yang ini wah keren sekali membuat media belajar seperti itu. Padahal bisa jadi kalau kita terapkan tidak sesuai dengan kondisi murid kita. Tidak apa-apa. Itu hanya masalah cara. Yang penting kita empati kepada siswa lalu menemukan metode apa yang paling tepat,” terang alumni Program Wardah  Inspiring Teacher 2019 ini.

“Jangan sedih jika praktik pembelajaran kita tidak pernah sempurna. Selalu ada sisi-sisi yang harus diperbaiki. Maka dari itulah pentingnya refleksi,” imbuh Titik Nur Istiqomah.

X