Berita

Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Papua

GTK, Jakarta – Taklimat media tentang Kebijakan dan Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diadakan di Graha 1, Gedung A Lantai 2, Kemendikbud, Senayan, Jakarta pada Kamis siang (17/10/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Supriano; Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi; Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemdikbud, Ade Erlangga Masdiana.

Mendikbud menerangkan tentang dirinya yang blusukan ke Papua. Muhadjir menuturkan bahwa dirinya ingin melihat langsung dengan mata kepala sendiri mengenai pendidikan di Bumi Cenderawasih tersebut. Dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud bersama Dirjen GTK berkunjung ke sekolah di Kabupaten Wamena, Jayawijaya, Provinsi Papua pada Selasa (15/10/2019) melakukan percepatan pencairan PIP dan sosialisasi program digitalisasi sekolah, serta melakukan tatap muka Mendikbud bersama kepala sekolah dan guru-guru se-Jayawijaya. Mendikbud juga berkunjung ke sekolah di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

“Saya penasaran dengan masalah pendidikan di Papua yang tak pernah tuntas. Saya sudah melakukan eksperimen dengan memasang pejabat eselon I yang orang Papua sendiri, asli Papua, ini juga sebuah langkah yang saya cek, nanti mujarab nggak ini pendekatannya,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy.

Pemerataan Pendidikan Melalui Program Digitalisasi Sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya melakukan pemerataan pendidikan yang berkualitas di tanah air. Seiring dengan perkembangan teknologi, Kemendikbud menghadirkan program digitalisasi sekolah di Provinsi Papua. Program digitalisasi sekolah di Papua, dimulai di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Dalam kunjungan kerjanya di Wamena, Mendikbud Muhadjir Effendy secara simbolis memberikan bantuan berupa komputer tablet dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memudahkan guru dan siswa mengakses berbagai sumber belajar digital.

Melalui digitalisasi sekolah, Mendikbud berharap, tahun depan para peserta didik bisa memanfaatkan platform yang disediakan Kemendikbud yaitu portal rumah belajar sebagai sumber belajarnya. Dengan program digitalisasi sekolah, Mendikbud menerangkan peserta didik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) bisa bersaing dengan peserta didik di daerah maju.

Program digitalisasi sekolah dilaksanakan oleh Kemendikbud terutama pada sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi. Serta kepada sekolah-sekolah yang memiliki kinerja baik melalui BOS Kinerja.

Di Kota Wamena, Mendikbud menyerahkan 100 unit komputer tablet kepada Sekolah Menengah Atas (SMA), 100 unit untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 20 unit untuk Sekolah Dasar (SD).

Peluncuran program digitalisasi sekolah telah dilaksanakan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada pertengahan bulan September lalu. Program digitalisasi sekolah ini sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan pemerataan akses, khususnya berbasis TIK untuk mengurangi kesenjangan di bidang pendidikan. 

Perlunya Akselerasi

Mendikbud mengungkap bahwa ketimpangan kualitas pendidikan di Nduga serta Wamena dengan daerah lainnya masih terasa. Maka diperlukan akselerasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua.

“Kita tidak mungkin membiarkan mereka tertinggal begitu jauh. Mestinya mereka mengejar, dipercepat agar tidak terlalu tertinggal. Kenapa? Karena di sini yang di luar Papua juga sedang melakukan akselerasi pendidikannya. Kalau kita tidak urus sungguh-sungguh, dia akan semakin jauh tertinggal,” ujar Muhadjir.

“Saya ke Papua karena dengan melihat dengan mata kepala sendiri, kita bisa menganalisis secara akurat dan kita bisa mengambil keputusan secara cermat. Itu pekerjaan yang sangat mulia lho kalau kita bisa mengentaskan masalah yang dihadapi oleh anak-anak Papua itu,” tambah Mendikbud Muhadjir Effendy.

X