Dit, Guru Dikdas

Mengasah Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Melalui Literasi

GTK, Jakarta - Kegiatan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori lomba Guru SMP Berprestasi bertujuan untuk membangun keteladanan guru terhadap peserta didik dan sesama guru dalam menghadapi abad ke-21 dan revolusi industri 4.0. Hal tersebut dipahami betul oleh Juara I Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori lomba Guru SMP Berprestasi, Khoiriah. Maka ia pun memilih untuk mengasah keterampilan literasi peserta didik.

“Di sekolah saya aktif membina siswa dalam ekstrakurikuler literasi. Menurut siswa, saya adalah guru yang menginspirasi mereka. Kelebihan saya dalam menulis, saya tularkan kepada siswa saya. Meskipun saya guru IPA, tetapi saya mempunyai kemampuan dalam kegiatan berliterasi terutama menulis,” kata Khoiriah pada Malam Penganugerahan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (16/8/2019). 

Menurut sosok yang juga turut membimbing Kelompok Ilmiah Remaja di SMP Negeri 32 Kota Bandar Lampung ini, literasi termasuk dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi.

“Literasi di sekolah merupakan gerakan yang penting menurut saya. Karena sebenarnya gerakan literasi antara lain mengarang sudah termasuk dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi. Siswa perlu dilatih, dikembangkan potensinya, tidak ada siswa yang tidak mampu, asalkan guru memiliki kesempatan waktu membimbing dan mengasah siswa tersebut secara perlahan-lahan hingga menjadi keterampilan yang mumpuni,” tutur peraih Satya Lencana Karya Satya yang telah menerbitkan 14 buku ini.

Guru IPA di SMP Negeri 32 Kota Bandar Lampung ini memandang perlunya melatih literasi siswa SMP dengan menulis esai.

“Menulis esai sangat penting bagi siswa. Yang pertama dengan menulis esai, mereka harus mempunyai kemampuan dasar terutama membaca. Kalau mereka tidak punya konsep-konsep yang akan ditulis, akan sulit. Dengan menulis esai akan meningkatkan kesempatan waktunya untuk membaca. Kemudian mereka memilih dan mengolah kata. Itu bukan pekerjaan yang mudah apalagi bagi siswa SMP. Tentunya ini harus dibimbing oleh guru,” jelas perempuan berjilbab ini.

Langkah Khoiriah untuk menjadi kampiun sendiri melalui sejumlah tes. Untuk tingkat nasional terdapat tes kepribadian, tes tertulis, serta presentasi dan wawancara.

“Selama mengikuti kegiatan ini yang paling spektakuler ada 2. Yang pertama, tes tertulis dengan waktu 4 jam, soalnya ratusan jumlahnya dan ada tes esainya. Alhamdulillah saya dapat. Poin kedua, pada saat presentasi dengan 2 profesor dan 3 juri. Saya tidak akan berhenti untuk meneliti, mengajar dengan lebih baik, berdasarkan masukan dari dewan juri,” tuturnya.

Khoiriah dalam karyanya mengungkap tentang lembar kerja siswa berbasis penemuan yang berfokus pada keterampilan siswa belajar mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Ia pun berharap dapat terus mengembangkan pemahaman tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi.

“Seandainya menjadi rezeki saya dikirim Kementerian ke luar negeri, saya akan bergembira sekali karena saya akan banyak belajar tentang pembelajaran yang riil seperti apa, pembelajaran abad 21 di negara luar. Yang nanti akan saya kembangkan di sekolah saya,” harap Khoiriah Juara I Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori lomba Guru SMP Berprestasi.

X