Merdeka Belajar

Kepemimpinan Guru dan Inovasi Dunia Pendidikan

GTK – Saat ini, permasalahan kepemimpinan guru menjadi sangat relevan untuk merespons krisis. Di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19, perannya bertambah penting untuk berkontribusi dalam  menyediakan pembelajaran jarak jauh, memperhatikan dan mendukung kelompok rentan, pembukaan kembali sekolah dan memastikan evaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan kurikulum.

Tantangan lain di tengah proses pembelajaran yang berlangsung secara (daring) untuk profesi guru dan tenaga kependidikan yaitu perkembangan teknologi. “Meski kita tahu bahwa nilai utama dari proses pembelajaran adalah interaksi sosial, namun dari sisi positif, teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu tugas-tugas pengajaran yang efektif,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim saat membuka Peringatan Hari Guru Sedunia (World Teachers’ Day), yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Mendikbud menuturkan, kepemimpinan guru mencakup tata kelola serta efektivitas dan efisiensi pendidikan dalam kerangka sistem yang hierarkis sebagai rangkaian segitiga mikro/tingkat kelas, meso/tingkat sekolah, dan makro/tingkat masyarakat. Terlebih di masa pandemi, guru merupakan inovator yang memecahkan berbagai kendala pembelajaran.

“Masa pandemi ini merupakan laboratorium bagi seluruh insan pendidikan yang menantang kita untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi dalam situasi yang tidak nyaman,” lanjut Nadiem.

Guna mengatasi tantangan yang kita hadapi, perlu ada strategi untuk menyeimbangkan kebijakan terkait rekrutmen, pendidikan guru dan pengembangan profesional berkelanjutan, serta insentif, dukungan dan motivasi bagi guru. “Agar ada peningkatan profesionalisme dan pribadi guru dan tenaga kependidikan yang efektif untuk dikembangkan sebagai pemimpin,” imbuhnya.

“Dalam usaha untuk melanjutkan pelayanan pendidikan di tengah pandemi, kita perlu memastikan untuk tidak melewatkan kesempatan mengembangkan kader baru guru bertalenta dengan kepemimpinan yang efektif di masa yang penuh tantangan ini,” pesan Mendikbud.

Menjawab hal itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman menjabarkan, ada lima bidang pekerjaan UNESCO mengenai pengembangan guru. 1). Pemantauan instrumen normatif internasional tentang profesi guru; 2). Mendukung Negara Anggota dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan dan strategi guru; 3). Mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran; 4). Meningkatkan pengetahuan dan berbasis hasil kajian untuk implementasi dan pemantauan target guru di Pendidikan 2030; dan 5). Melakukan advokasi dan berbagi pengetahuan untuk mempromosikan pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas.

Perlu diketahui, sebelumnya UNESCO sebagai tuan rumah Gugus Tugas Guru Internasional untuk Pendidikan 2030 telah aktif bekerja sama untuk mengatasi kesenjangan guru yang berkualitas dunia. “UNESCO secara khusus menyerukan Anggota Serikat untuk memastikan bahwa guru dan pendidik diberdayakan, direkrut secara memadai, terlatih dengan baik, berkualifikasi profesional, termotivasi dan didukung dalam sistem yang memiliki sumber daya yang baik, efisien dan diatur secara efektif,” urai Arief.

UNESCO menyebutkan, pelatihan, rekrutmen, retensi, status, dan kondisi kerja guru belum cukup ideal saat ini. Selain itu, di seluruh dunia masih terdapat kekurangan guru yang terlatih dengan baik. Data Institut Statistik UNESCO (UIS) menunjukkan bahwa sekitar 69 juta guru yang harus direkrut untuk memenuhi kebutuhan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di tahun 2030.

Oleh karena itu, pada kesempatan Peringatan Hari Guru Sedunia Tahun 2020 ini Mendikbud berharap, diskusi seputar generasi muda dan masa depan profesi guru dan tenaga kependidikan serta kepemimpinan guru dalam masa krisis dapat berjalan dengan baik.

Selain gelar wicara yang menghadirkan narasumber berkompeten di tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB; Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada guru terpilih dan hadiah menarik bagi pemenang kuis. 

“Saya berharap, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktik baik untuk menghasilkan output yang bermanfaat demi menata masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu  Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril; Director and Country Representative, UNESCO Office Jakarta, Shahbaz Khan; Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani; serta para guru dan kepala sekolah terpilih yang menyampaikan praktik baik pembelajaran.

X