Guru Berbagi

Inisiatif Para Guru Bergerak Lewat Transformasi Budaya Digital

GTK – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 secara daring dan luring terbatas dengan protokol kesehatan ketat, di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta (2/5/2021). Berbagai perwakilan pemangku kepentingan pendidikan turut hadir dalam acara tersebut, mulai dari perwakilan peserta didik, guru, hingga pegawai di lingkungan Kemendikbudristek.

Turut hadir pada upacara peringatan Hardiknas 2021, Kepala Humas Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (IGTIK) PGRI, Youri Lylie. Ia mengamati bahwa kebebasan bergerak untuk pendidik pada dewasa ini lebih terbuka. “Peringatan Hardiknas hari ini adalah puncak perubahan-perubahan yang dilakukan Mas Menteri,” ungkap Youri.

Menurut dia, salah satu contohnya adalah pendekatan yang mengacu pada standar internasional seperti PISA, dan bukan standar lokal saja. “Jadi, saya lihat semua potensi guru itu semuanya bergerak. Semuanya melakukan perubahan yang sebelumnya mungkin cenderung monoton sebelum Mas Menteri ini. Jadi kita harap ada perubahan sistem pendidikan dengan berubahnya guru-guru itu menjadi lebih fleksibel melalui kebijakan Merdeka Belajar karena saat ini sudah banyak aspek yang diberikan kebebasan,” terang Youri.

Di sektor budaya, lanjut Youri, saat ini banyak dipengaruhi media sosial. “Sekarang lebih banyak yang mengonsumsi informasi dari media sosial daripada TV atau radio. Perubahannya lebih cepat,” kata Youri. Ia berharap, figur Mendikbudristek yang masih muda akan mampu membuat kebijakan kebudayaan berubah, salah satunya bisa membantu perubahan budaya ke arah yang lebih positif dengan memanfaatkan teknologi.

“Kita tahu Mas Menteri saat ini sedang berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, salah satunya agar tidak seperti hasil PISA kemarin. Saya melihat Mas Menteri telah berbuat banyak agar peringkat PISA kita lebih baik dari sebelumnya,” tambah Youri lagi.

Youri mengamati, pada masa pandemi muncul inisiatif-insiatif yang datang dari para guru sendiri. “Tanpa bantuan pemerintah, guru-guru melakukan webinar sendiri. Misalnya melalui MGMP, guru-guru matematika bekerja sama dengan guru-guru TIK mengadakan webinar tentang literasi, numerasi untuk meningkatkan kreativitas. Dan dengan mencari sponsor sendiri, peserta mendapatkan hadiah sponsor agar lebih semangat. Nantinya, pengetahuan yang didapatkan dari webinar dibagikan kepada siswa-siswanya,” jelas Youri antusias.

X