Merdeka Belajar

Guru: Memimpin dalam Krisis, Menata Masa Depan Pendidikan di Indonesia

GTK - Setiap tahun tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994, UNESCO merayakan Hari Guru Sedunia (World Teachers’ Day/WTD) untuk memperingati ulang tahun penandatanganan Rekomendasi ILO/UNESCO 1966 tentang Status Guru. Forum ini membahas seputar hak dan tanggung jawab guru, dan standar untuk persiapan awal mereka, pengembangan profesional berkelanjutan, pengerahan, pekerjaan, kondisi pengajaran dan pembelajaran. Melibatkan para pakar, kegiatan ini juga akan berisi dialog terkait rekomendasi para guru terhadap kebijakan di bidang pendidikan.

UNESCO melalui Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar peringatan Hari Guru Sedunia dengan tema “Guru: Memimpin dalam Krisis, Menata Masa Depan Pendidikan di Indonesia”.

Director and Country Representative, UNESCO Office Jakarta, Shahbaz Khan menyampaikan rasa terima kasihnya karena selama beberapa tahun terakhir, Kemendikbud telah bekerja sama memperingati Hari Guru Sedunia. Hal ini adalah wujud perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru dan mutu pendidikan di Indonesia. 

“Kita harus memahami masa depan pendidikan bersumber dari guru yang memiliki jiwa kepemimpinan, pembelajar dan inovatif. Oleh karena itu semua pemangku kepentingan pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk  membuat education for all, no one  left behind,” katanya.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, dibutuhkan eksistensi agar guru mampu menata masa depan. Kemampuan beradaptasi merupakan hal yang substansial, sementara itu kompetensi untuk menghadirkan teknologi menjadi hal yang fundamental. Oleh karenanya, guru harus tampil sebagai sosok dinamis dan kritis dalam menata suatu bangsa.

“Dia harus menjadi pemimpin teladan, inspirator, inovator, katalisator agar mampu mencetak generasi tangguh. Sikapi keterbatasan sebagai peluang untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. Semoga guru Indonesia mampu menjadi pemimpin yang kritis dalam rangka mewujudkan Indonesia, yang maju berdaulat adil dan makmur,” harap Ali Ramdhani.

Apresiasi kepada Mereka yang Aktif di Guru Berbagi

Dalam kesempatan ini, Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada guru yang aktif dalam program Guru Berbagi. Guru Berbagi merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bersama menghadapi Covid-19. Melalui gerakan ini, guru saling berbagi ide dan praktik baiknya yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini dilakukan agar sebanyak mungkin guru terbantu dalam melakukan pembelajaran jarak jauh sehingga anak-anak Indonesia lebih mudah untuk belajar dari mana saja. Laman guru berbagi dapat disimak di guruberbagi.kemdikbud.go.id.

Berikut nama-nama yang penerima penghargaan: Suratiningsih dari TK Negeri Pembina Kawedanan, Magetan, Jawa Timur; Dadan Irsyada dari SDN 061 Cijerah, Bandung, Jawa Barat; Niken Eka Priyani dari SDN 29 IDAI, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat; Fajar Rudhiyanto dari SDN Wonosari II, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta; Zakki Fitroni dari SMPN 01 Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Damayanti Nahampun dari Skh Santo Fransiskus Assisi, Balikpapan, Kalimantan Timur. Sri Handayani dari TK Muslimat NU 18 Malang, Jawa Timur. Samin dari SMPN 3 Slogohimo Wonogiri, Jawa Tengah.

Selanjutnya, Anton Setiawan dari SMP Negeri 26 Surabaya, Jawa Timur; Sugiyono dari SMA Negeri 1 Talun, Pekalongan, Jawa Tengah. Preddy Silitonga dari SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa; Sylvi Noor Aini dari SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung; Siti Madinatoen dari SMKS Berdikari Jember, Jawa Timur;  Rustianah dari SMK Negeri 1 Wirosari Grobogan, Jawa Tengah; Nur Ahita Widiastuti dari KB TK Persatuan Istri Guru Malang, Jawa Timur.  Lifya dari SLB Negeri 1 Padang, Sumatera Barat; Astri Yuliani dari SMKN 1 Batang, Jawa Tengah; Ahmad Thohir Yoga dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.

Pada webinar peringatan Hari Guru Sedunia Tingkat Nasional ini, salah satu sesinya menghadirkan narasumber yang kompeten di tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Para narasumber tersebut berbagi praktik baik dan pengalaman seputar pembelajaran di masa pandemi.

Mereka adalah Zatiyah Lesyani dari RA/TK Istiqlal Jakarta; Agung Rahmanto dari SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta; Taufik Nufantoro dari SMPN 1 Permata Kecubung; Harti Suprihatin dari SMAN 4 Bekasi; Sry Mulya Kurniati dari SMKN 6 Palembang; dan Mohamad Hikmat dari SLB N, Batang.

X