Berita

Ditjen GTK Kirim 12 Guru Mengikuti Program Pertukaran Guru ke Korea Selatan

GTK - Sebanyak 12 guru terbaik perwakilan dari seluruh Indonesia mengikuti Program Pertukaran Guru. Kali ini, para guru yang dinyatakan lulus seleksi yang ketat ini diberangkatkan ke Korea Selatan untuk periode Agustus hingga November 2019.

Para delegasi yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) akan ditempatkan di sekolah dasar dan sekolah menengah di Korea Selatan. Program Pertukaran Guru tahun 2019 ini diikuti oleh negara-negara Asia Pasifik seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Mongolia, dan Malaysia.

Tujuan Program Pertukaran Guru ini untuk meningkatkan kapasitas pendidikan global guru dan keterampilan komunikasi lintas budaya melalui pengalaman-pengalaman. Selanjutnya untuk menumbuhkan sikap saling pengertian masyarakat dalam wilayah Asia-Pasifik, serta membuat model kerja sama pengembangan pendidikan. 

Kasubag Kerjasama, Setditjen GTK Kemendikbud, Siti Ubaidah mengatakan para delegasi yang mengikuti program ini merupakan guru-guru terbaik dari seluruh Indonesia. Pasalnya untuk lolos mengikuti program tersebut harus mengikuti beragam rangkaian tes.  "Para peserta harus melewati lima rangkaian tes, dari mulai tes bahasa Inggris, tes kepribadian, interview berbahasa Inggris, leaderless group discussion (LGD), hingga tes performa budaya Indonesia," imbuh Ubaidah.

Sebelum berangkat ke Korea Selatan, ke-12 peserta Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea Selatan mengikuti pembekalan sebelum keberangkatan (pre-departure training) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk menyatukan visi yakni 'delegasi Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada Korea'.​

Salah seorang guru yang berhasil lolos adalah Hesty Yuanita. Guru SMA Unklab, Minahasa Utara itu berhasil mengalahkan dua peserta lainnya dari Sulawesi Utara. Hesty sudah seminggu ini berada Korea Selatan dan akan kembali ke Indonesia pada November nanti.

Hesty menjelaskan motivasinya mengikuti Program Pertukaran Guru karena ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat luar negeri, khususnya Korea Selatan. Menurutnya, budaya Indonesia sangat istimewa sehingga perlu diketahui oleh dunia luar.

"Saya sangat ingin memperkenalkan budaya Indonesia. Soalnya orang Indonesia sangat terpengaruh sama budaya Korea akhir-akhir ini. Itu sebabnya saya mau menunjukkan bahwa budaya Indonesia tidak kalah menarik dari Korea. Saya berharap siswa-siswi yang saya ajar benar-benar memiliki rasa ingin tahu yang lebih mendalam," jelas Hesty.

Hesty mengaku sebelum ikut kegiatan ini, dirinya belum pernah menginjakkan kaki ke luar negeri. Kendati begitu, Hesty yang merupakan guru Bahasa Inggris tersebut tetap optimis bisa memberikan yang terbaik selama mengikuti Program Pertukaran Guru ini.

"Waktu itu saya mikirnya, kalaupun tidak lolos setidaknya saya sudah mencoba dan mengerahkan semua kemampuan saya. Nah, ketika saya dinyatakan lolos dan saya berkenalan dengan 11 peserta lain, kebanyakan dari mereka ternyata sudah sering keluar negeri. Ini menjadi suatu hal yang mendorong saya untuk menunjukkan kualitas diri saya. Walaupun saya belum pernah keluar negeri bukan berarti saya tidak bisa memberikan yang terbaik," jelasnya.

X