Dit. Guru PAUD Dikmas

Dirjen GTK Apresisasi Guru PAUD Se-Indonesia

HGN, Jakarta - Para peserta lomba kegiatan sempena HGN, seperti peserta Lomba Mendongeng, Mencipta Lagu dan Cerita Bergambar mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano. Menurut Pak Dirjen, seluruh karya yang dihasilkan sangat menarik dan menunjukkan bahwa memang guru PAUD telah mulai bergerak untuk menjadi guru penggerak bagi siswa di daerah.

 Ketiga lomba tersebut diadakan karena semuanya adalah nyawa untuk pendidikan karakter bagi anak-anak usia dini. Supriano menegaskan peada seluruh guru PAUD di Indonesia agar terus menggalakkan kreativitas untuk menciptakan banyak karya sebagai media mendidikan siswa.

Catatan untuk bidang mendongeng dan cipta lagu. Supriano menyadari kedua hal tersebut saat ini, khususnya cipta lagu telah jarang dilakukan. Lagu anak-anak sangat minim, sehingga anak-anak era ini masih dinyanyikan dengan lagu-lagu anak era tahun 90-an. Hal ini tentunya sangat miris sekali, oleh karena itu para guru sebagai pengegrak pendidikan diharapkan dapat terus berkarya agar pembendaharaan lagu yang mendidik semakin banyak untuk anak-anak Indonesia.

“Ciptakan lagu yang mendidik, kata-kata yang teoat sehingga mereka tersugesti. Lagu adalah media yang ampuh untuk mengajarkan anak-anak kita berbuat positif. Maka dari itu saya harapkan kegiatan positif ini bisa terus digalakkan,” katanya.

Kemudian mendongeng. Supriano meminta para guru mulai meninggalkan dongeng-dongeng zaman dahulu yang dinilai kurang tepat untuk anak-anak. Karena kata-kata yang melekat pada dongeng zaman dulu masih belum menemukan formula yang tepat untuk mendidik anak.

“Apresiasi untuk para pendongeng, menarik sekali, dongeng ketika ada kalimat penyelamat ini sangat luar biasa. Kata-kata kunci inilah yang bisa memotivasi anak-anak, selama ini dongeng belum memiliki formulayang tepat. Seperti contohnya Kancil pencuri ketimun, yang diambil anak-anak kata pencurinya. Ada lagi Malin Kundang, ada film si pitung kalah. Di Amerika sana, film Rambo, itu satu orang tapi menang melawan banyak orang. Nah seperti ini dongeng yang harus disampaikan kepada anak, kaya akan kata-kata yang mendidik dan memotivasi,” kata Supriano.

Tugas pendongeng saat ini memang berat. Sekarang para pendongeng harus memikirkan dalam menyusun kata-kata. Bagaimana memotivasi anak, bagaimana memberi semangat anak, bagaimana membuka wawasan anak melalui dongeng.

“Kalau perlu dongeng ini di perbanyak lagi lombanya, karena ini adalah dasar. Kalau ada dongeng yang bagus, baik, dan memberi motivasi itu menjadi catatan untuk mereka. Ini yang harsu coba di galakkan kembali,” tutur Supriano.

Selain itu, Dirjen juga memberikan catatan kepada para guru PAUD untuk memasukkan konten kearifan lokal disetiap karya.  Karena sejak teknologi berkembang seperti sekarang ini, konten-konten malah kehilangan kearifan lokal.

“Guru menulis cerita daerah dan dibuka kembali apa-apa yang ada di kekuatan daerah itu di tulis kembali karena sekarang ini hilang. Dengan perkembangan teknologi dan kecepatan komunikasi ini malah hilang, ini harus dikaitkan dengan lokal kontent, apa yang ada di budaya tapi bisa memotivasi dan bisa diceritakan. Ini yang harus dibangkitkan lagi, budaya bisa memajukan bangsa,” tutur Supriano.

X