Dit, Guru Dikdas

Ajaklah Kelas Berdiskusi, Bukan Hanya Mendengar

GTK – Pada pidato peringatan Hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengajak para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas:

  • Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
  • Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
  • Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
  • Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
  • Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
 

Menanggapi ajakan tersebut, Khoiriah menyikapinya secara positif.

“Guru harus digugu dan ditiru. Jadi saya harus menjadi teladan. Teladan dalam sikap karakter, kemampuan, saya harus jadi guru yang menginspirasi siswa. Saya ngajak siswa menulis pun, saya harus menginspirasi siswa,” tutur Juara I Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori lomba Guru SMP Berprestasi, Khoiriah.

Dalam hal menawarkan bantuan kepada guru lainnya, guru yang telah menerbitkan 14 buku ini memandang hal tersebut sebagai bentuk syukur atas berkat yang diberikan oleh Allah SWT.

“Saya senang berbagi dengan guru-guru. Saya ke Lampung Tengah untuk pembelajaran HOTS dengan MGMP guru-guru Bahasa Indonesia walaupun saya guru IPA. Membantu teman-teman bagaimana menulis buku. Alhamdulillah berjalan dengan baik. Intinya saya sudah punya nih yang sedikit dan saya harus pertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Sudah Maha Baik kepada saya dengan cara membagi kepada teman-teman yang mau belajar,” ujar guru IPA di SMP Negeri 32 Kota Bandar Lampung tersebut.

Terkait dengan diskusi dan temukan bakat pada diri siswa, Khoiriah menerapkannya dengan forum diskusi serta menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.

“Saya di kelas lebih sering membuka forum diskusi. Saya mengajak dengan cara kolaboratif, bagi kelas dalam 6 sampai 7 kelompok, bahan-bahan pembelajaran yang saya berikan juga dengan diskusi,” ungkap Khoiriah.

“Kita harus menjaga PD, siswa cenderung malu dengan teman yang satu kelas, saya membawa siswa tersebut ke kelas di sebelahnya dalam satu jenjang. Misalnya dia 7A, saya bawa dia ke kelas 7B,” jelasnya.

“Untuk anak introver, diskusi berdua dulu gimana supaya dia bisa percaya diri, kemudian saya mengemukakan karya-karya dia di depan, mengajak dia menjadi pembicara dalam kegiatan diskusi,” terang Khoiriah.

X