Dit. Guru PAUD Dikmas

Adakan Lomba Untuk Guru PAUD, Dosen Dan Praktisi Puji Ditjen GTK

GTK, Jakarta – Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal GTK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan berbagai lomba untuk guru PAUD sempena peringatan Hari Guru Nasional (HGN). Respon positif pun didapatkan dari para dosen dan praktisi yang menjadi juri di semua lomba yang diadakan.

PGTK PAUD dan Dikmas mengadakan 3 perlombaan, yaitu Lomba Mendongeng Anak Usia Dini, Lomba Cipta Lagu Anak Usia Dini, dan Lomba Cerita Bergambar Anak Usia Dini. Kegiatan ini merupakan sebuah apreasi dan bentuk penghargaan pemerintah kepada semua guru PAUD yang ada di Indonesia.

Salah satu juri Lomba Mendongeng Anak Usia Dini, Agung Cahya Karyadi yang merupakan dosen serta praktisi literasi mengaku sangat antusias sekali dengan perlombaan yang baru pertama kali diadakan untuk guru PAUD tersebut.

Pria yang akrab disapa Kak Cahyo ini sangat mengapreasi Kemendikbud, khususnya PGTK PAUD dan Dikmas karena telah menyelenggarakan kegiatan lomba ini. Dia memuji siapa saja inisiator kegiatan ini, pasalnya lomba seperti ini akan merangsang para guru untuk terus kreatif dan pantang menyerah dalam membimbing anak dan berkarya.

Sangat penting lomba ini (mendongeng.red) dilakukan karena ini adalah mata kuliah khusus PG PAUD, mendongeng dan bercerita. Kita sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh PGTK PAUD dan Dikmas ini karena para guru lebih di hargai, ini banyak memberikan mafaat kepada guru, serta kreativitas para guru akan lebih terasah,” tutur Kak Cahya.

Senada juga dikatakan oleh juri Lomba Cipta Lagu Anak Usia Dini, Elsa Sigar yang juga berprofesi sebagai dosen dan praktisi. Menurut Elsa, perlombaan yang diadakan oleh PGTK PAUD dan Dikmas ini membuka harapan baru bagi guru-guru PAUD di Indonesia. Pasalnya, mereka memiliki ruang lain untuk unjuk gigi, bahkan sampai tingkat nasional.

“Mungkin sebelum ini hanya mencipta lagu di rumah, terus bawa ke sekolah atau hanya tingkat daerah, sekarang sudah ada di tingkat nasional. Tentu ini membuka ruang baru yang sangat mengembirakan bagi guru-guru kita,” tutur Elsa.

Kemudian, tambahnya, perlombaan cipta lagu anak dianggap sangat penting karena memang dewasa ini lagu-lagu yang khusus diciptakan untuk anak sudah tidak ditemukan lagi. Tergerus oleh zaman dan kalah bersaing dikancah industri.

“Lomba ini bukan hanya tentang kalah menang, tetapi ruang belajar dan ruang motivasi bagi para guru untuk memberikan hak anak-anak dibawah umur untuk mendapatkan nyanyian yang sesuai dengan umur mereka. Tentu kita sangat senang sekali pemerintah sudah membuka jalan baik untuk guru kita,” tutur Elsa.

Terakhir, Angga Priatna, berprofesi sebagai dosen dan praktisi dan menjadi juri di lomba cerita bergambar. Masih senada dengan Kak Cahyo dan Elsa Sigar, Angga mengataku sangat senang pemerintah mengadakan perlombaan ini. Pasalnya semua perlombaan, khususnya cerita bergambar memberikanide cemerlang untuk guru yang nantinya mampu menjadi kreator buku cerita.

Menurut Angga, semua guru yang mengirimkan karya mereka, terlihat bakat dan kreativitas para guru muncul dan seperti mendapatkan dunia mereka kembali.

“Jadi karya mereka itu sangat bagus, kreatif sekali, serta cerita dan kisahnya juga beragam. Ini membuktikan sebenarnya guru-guru PAUD kita bisa. Maka dari itu lomba seperti ini harus terus dipertahankan, sehingga ada ‘angin segar’ bagi guru dan mereka merasakan apresiasi yang ditujukan pemerintah untuk mereka,” tutur Angga.

X