Dit. Guru Dikmen Diksus

Abadikan Karya Melalui Hak Cipta

GTK, Jakarta - Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal GTK, Kemendikbud pada hari ketiga, Jumat (29/11) diisi beberapa seminar.

Pada seminar pertama mengangkat topik tentang Pengalaman Terbaik Memperoleh Hak Cipta (Massage Terapi Cedera Olah Raga Metode Ali Satia Graha) dengan menghadirkan narasumber Dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),  Dr. Ali Satia Graha, M.Kes , AIFO.

Pada seminar ini Ali mengajak kepada para guru yang merupakan finalis dari Lomba Karya Inovasi Pembelajaran ini  untuk terus melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Dan dia mengajak apabila guru telah menemukan inovasi harus segera didaftarkan untuk mendapatkan hak cipta.

"Guru yang sudah memiliki karya di perlombaan Inovasi Pembelajaran ini sangat penting sekali guru-guru harus cepat-cepat karyanya dimasukkan untuk mendapatkan hak cipta nya, karena dengan hak cipta ini guru-guru bisa mengabadikan karyanya dengan hak cipta ini , hak cipta ini masing-masing dijaga oleh penciptanya," ujarnya saat ditemui usai seminar di Aston Marina Ancol, Jakarta, Jumat (29/11).

Menurutnya ini sangat penting dilakukan sehingga penemuan tersebut tidak diklaim oleh pihak lain. Menurutnya guru-guru saat ini sangat luar biasa mampu membuat suatu karya. Ini membuktikan semua orang bisa menciptakan karya.

"Saat ini membuat hak cipta tidak hanya untuk orang yang mampu. Jika guru sudah bisa mampu menghasilkan karya juga bisa membuat hak cipta. Maka segera lah jika sudah membuat karya yang hebat segara didaftarkan," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan jika sebuah karya telah mendapatkan hak cipta maka akan mendapatkan keuntungan yang banyak, terutama  keuntungan finansial dari penemuan tersebut.

"Karya tidak hanya model pembelajaran saja.  Ketika hak karya sudah dipatenkan bisa mendapatkan penghargaan atau royalti yang bisa digunakan bapak dan ibu guru mendapatkan uang lebih dari karyanya. Jadi karyanya jangan dipendam dan disimpan, " ujarnya.

Pada kesempatan tersebut dia mengajak agar para guru terus melakukan inovasi. Dan inovasi ini diniatkan tulus untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 

X